Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengungkapkan perkembangan terbaru mengenai Pusat Data Nasional (PDN) 1 yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Proyek nasional ini awalnya direncanakan untuk diresmikan pada Agustus lalu, namun insiden lumpuhnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 pada 20 Juni 2024 telah mengubah rencana tersebut.
Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, Nezar Patria menjelaskan bahwa PDN 1 akan menjadi pusat data bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Pembangunan PDN 1 ini melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), terutama dalam penyusunan desain ICT dan keamanan siber.
PDN Cikarang memiliki luas sekitar 15.994 m2. Proyek ini didanai melalui pinjaman dari Pemerintah Perancis dengan total nilai EUR 164.679.680 atau sekitar Rp 2,7 Triliun. Pengerjaan proyek ini dimulai pada 22 Oktober 2022 dan dijadwalkan selesai dalam waktu 24 bulan.
PDN 1 dibangun dengan spesifikasi tinggi, seperti kapasitas prosesor 25.000 Cores, memori 200 TeraByte, penyimpanan 40 PetaByte, dan mechanical electrical 20 Mega Watt untuk operasi maksimal.
Pada kesempatan yang sama, Wamenkominfo juga menginformasikan bahwa layanan PDNS 2 telah pulih 100%. Sebelumnya, PDNS 2 sempat lumpuh akibat serangan ransomware Brain Cipher yang mengganggu layanan publik pemerintah.
Nezar Patria juga menyampaikan bahwa proses rebuild PDNS 2 di Surabaya telah selesai 100%. Langkah selanjutnya adalah validasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan bahwa sistem memenuhi aturan backup 3-2-1, yaitu 3 salinan data, 2 media berbeda, dan 1 salinan offsite.