Negosiasi Thailand-Kamboja Dimulai, Saling Tuding Warnai Meja Perundingan

Husni Rachma
3 Min Read

HALUAN.CO – Upaya diplomatik untuk meredakan konflik mematikan antara Thailand dan Kamboja dimulai di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin (4/8/2025), dengan kedua pihak masih terus saling menuding melanggar kesepakatan.

Pertemuan bilateral ini berlangsung dalam kerangka Komite Perbatasan Umum, sebuah forum kerja sama yang dibentuk untuk menyelesaikan persoalan perbatasan yang telah lama menjadi sengketa.

Proses perundingan akan berjalan selama empat hari dan dijadwalkan berakhir dengan pertemuan tingkat tinggi menteri pertahanan pada Kamis (7/8/2025), yang turut dihadiri pengamat dari Malaysia, Amerika Serikat, dan China.

Malaysia dipilih sebagai tempat netral untuk menggelar dialog ini. Awalnya, pertemuan hanya dijadwalkan sehari, namun diperpanjang atas permintaan Thailand karena tingginya sensitivitas isu yang dibahas.

Malaysia, bersama delegasi dari AS dan China, sebelumnya juga berperan dalam tercapainya gencatan senjata pada 29 Juli 2025, menyusul bentrokan selama lima hari yang menyebabkan sedikitnya 43 orang tewas dan mengusir ratusan ribu penduduk dari wilayah perbatasan.

Klaim pelanggaran gencatan senjata masih berlanjut

Berita Lainnya  Wow! Filipina Jadi Rival Baru Indonesia di Olimpiade, Bukan Thailand atau Vietnam!

Meski pertempuran telah berhenti sementara, ketegangan tetap tinggi. Pada Minggu (3/8/2025), Kamboja menuduh Thailand melanggar kesepakatan damai dengan mengerahkan ekskavator dan memasang kawat berduri di wilayah sengketa.

Sebaliknya, Thailand membantah telah membuat pergerakan militer besar dan justru menyatakan bahwa pasukan Kamboja tengah memperkuat posisi mereka.

“Namun, ada laporan bahwa pihak Kamboja telah mengubah posisi mereka dan memperkuat pasukan mereka di area-area penting, untuk menggantikan personel yang hilang di setiap area,” kata juru bicara militer Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri, dikutip dari The Independent.

Pihak Kamboja juga meminta pembebasan 18 tentaranya yang ditangkap Thailand dalam pertempuran terakhir. Namun, Thailand menyatakan bahwa para tentara tersebut akan diperlakukan sebagai tawanan perang dan pembebasan baru akan dilakukan bila seluruh konflik berhasil diselesaikan secara permanen.

Sumber ketegangan: Kuil Ta Moan Thom

Perselisihan terbaru berpusat pada wilayah di sekitar kuil kuno Ta Moan Thom di Provinsi Surin, Thailand. Lokasi ini merupakan salah satu titik utama persengketaan wilayah yang telah lama diperebutkan.

Berita Lainnya  Jepang Marah! Pesawat Patroli Rusia Menyusup Wilayahnya!

Kamboja menuduh Thailand melancarkan serangan udara dan menjatuhkan bom di wilayah mereka, sementara Thailand menuduh pasukan Kamboja menanam ranjau baru yang mencederai seorang prajuritnya — dan hal ini dibalas dengan pengiriman jet tempur F-16.

Peran mediator internasional

Malaysia, sebagai tuan rumah dan mediator, memanfaatkan kepemimpinan Perdana Menteri Anwar Ibrahim yang saat ini menjabat Ketua ASEAN, untuk menjembatani konflik.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya ikut mendorong kedua negara untuk segera mengakhiri konflik, bahkan mengancam akan menghentikan perundingan dagang jika pertempuran terus berlanjut.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *