Jakarta – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan peringatan keras kepada kelompok pemberontak Houthi, menegaskan bahwa mereka “akan membayar harga yang mahal” setelah Israel melancarkan serangan udara di Yaman. Serangan ini merupakan respons langsung terhadap serangan rudal yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata di Yaman tersebut.
Pada hari Kamis sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Katz, menegaskan bahwa “tangan panjang” Israel akan mencapai para pemimpin gerakan Houthi. Pernyataan ini menegaskan komitmen Israel untuk menindak tegas setiap ancaman yang datang dari kelompok tersebut.
Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di Yaman dilaporkan menewaskan sembilan orang, menurut Al Masirah TV, saluran berita utama yang dikelola oleh Houthi yang berpihak pada Iran. Serangan tersebut juga menargetkan dua pembangkit listrik utama di selatan dan utara ibu kota, Sanaa, sebagaimana dilaporkan oleh Al Masirah TV.
Dalam sebuah pernyataan resmi, militer Israel menyatakan bahwa mereka telah “melakukan serangan tepat sasaran terhadap target militer Houthi di Yaman, termasuk pelabuhan dan infrastruktur energi di Sanaa.” Militer Israel menambahkan bahwa target-target tersebut digunakan oleh pasukan Houthi untuk kepentingan militer.
Sebelumnya pada hari Kamis, militer Israel mengumumkan bahwa mereka berhasil mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman. Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan pertahanan Israel dalam menghadapi ancaman dari wilayah tersebut.
Militan Houthi yang didukung oleh Iran telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal pengiriman internasional di sekitar Yaman sejak November lalu.