Jakarta – Para pelaku industri menyambut dengan antusias langkah monumental nikel olahan Indonesia yang berhasil menembus bursa komoditas logam London Metal Exchange (LME). Nikel dengan kode DX-zwdx tersebut resmi terdaftar di bursa dari Mei lalu, diproduksi oleh PT CNGR Ding Xing New Energy.
Direktur Hubungan Masyarakat CNGR Indonesia, Magdalena Veronika, mengungkapkan bahwa ada dua dampak signifikan dari pencatatan nikel Indonesia di LME. Pertama, kualitas nikel Indonesia kini diakui secara global. Proses untuk bisa terdaftar di LME tidaklah mudah, DX-zwdx harus melalui serangkaian proses panjang dan memenuhi berbagai sertifikasi yang ketat.
Selain pengakuan kualitas, masuknya nikel Indonesia ke LME juga memberikan dampak pada pasar nikel global. Magdalena menyebutkan bahwa setelah nikel Indonesia terdaftar di LME, Australia mengajukan protes karena harga nikel Indonesia dianggap terlalu murah. Hal ini disebabkan oleh biaya produksi nikel di Indonesia yang relatif rendah.
London Metal Exchange (LME) sudah menyetujui pencatatan merek nikel olahan pertama dari Indonesia dengan kode “DX-zwdx” pada bulan Mei lalu. Keberhasilan ini menandai langkah penting bagi Indonesia dalam memperkuat posisinya di pasar nikel global.
Menanggapi pencapaian ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi era Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan rasa bangganya. Ia menekankan bahwa selama ini dunia cenderung mengabaikan Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia.