Jakarta – Abdussalam Shohib, yang lebih dikenal sebagai Gus Salam, Ketua Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO & MLB NU), telah mengumumkan bahwa Pramuktamar Luar Biasa NU akan dihelat di Surabaya, Jawa Timur, pada Desember 2024. Persiapan untuk acara akbar ini telah dimulai dengan serangkaian kegiatan konsolidasi dan silaturahmi.
Dalam dua pekan terakhir, Gus Salam bersama anggota Presidium PO & MLB NU giat melakukan kunjungan dan konsolidasi dengan para ulama, kiai sepuh, masyayikh, serta tokoh-tokoh senior NU. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat dukungan dan memperoleh restu dalam menjalankan ‘Risalah Amanat Bangkalan’, yang menjadi landasan penyelamatan organisasi dan pelaksanaan Muktamar Luar Biasa NU.
Gus Salam mengungkapkan adanya kesamaan pandangan di antara para ulama dan kiai sepuh NU mengenai ketidakberesan dalam penyelenggaraan jamiyah NU. Hal ini menjadi salah satu pendorong utama untuk mengadakan Muktamar Luar Biasa, guna menyelamatkan organisasi dari perpecahan yang mulai tampak di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa.
Perpecahan di kalangan akar rumput NU menjadi perhatian serius bagi Gus Salam. Ia menyoroti bahwa perpecahan ini telah menjadi laten dan terbuka, dengan hubungan yang tidak sehat, saling merendahkan, dan menjatuhkan satu sama lain. Kondisi ini terjadi dari Sabang hingga Merauke, dan menjadi tantangan besar yang harus diatasi dalam upaya penyelamatan organisasi.
Rencana pelaksanaan MLB NU berawal dari kesepakatan yang dicapai dalam Mubes Alim Ulama di Bangkalan, Jawa Timur, pada 18 Agustus lalu. Pertemuan tersebut menghasilkan ‘Amanah Bangkalan’, yang salah satu poinnya adalah pembentukan Presidium Penyelamat Organisasi NU dan persiapan untuk MLB. Awalnya, MLB NU direncanakan akan digelar di Cirebon, Jawa Tengah.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyatakan keyakinannya bahwa wacana MLB NU tidak akan berhasil. Menurutnya, para petinggi PBNU tidak mendukung pelaksanaan MLB tersebut. Gus Ipul juga menyinggung bahwa upaya-upaya serupa di tubuh NU sebelumnya tidak pernah terealisasi.