NU Masih Jadi Magnet di Pilgub Jatim 2024! Pengamat: Pemilih Nahdliyin Rasional

1 min read

Jakarta – Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman, menilai bahwa tidak mengherankan jika pengikut Nahdlatul Ulama (NU) masih menjadi magnet dalam perebutan suara pada Pilgub Jatim 2024. Menurut Airlangga, NU merupakan subkultur dominan di Jawa Timur.

Airlangga menyatakan bahwa Khofifah Indar Parawansa memiliki branding politik yang jelas terkait dengan NU. Identitas ini sangat terlihat dari lima tahun kepemimpinan Khofifah sebagai gubernur. Dalam pandangan Airlangga, Khofifah tidak bisa dipisahkan dari kalangan elite politik pesantren.

Pasangan Tri Rismaharini (Risma) dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) yang diusung PDI Perjuangan juga menunjukkan kentalnya warna NU. Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang, Gus Hans jelas berada dalam lingkungan budaya NU dan merupakan bagian dari strata sosial NU yang cukup tinggi.

Pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim dari PKB juga tidak diragukan lagi ke-NU-annya. Sebagai politikus partai yang lekat dengan NU, Luluk dan Lukman pasti membawa tradisi serta nilai-nilai organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia itu.

Berita Lainnya  Unggul atas Anies di Litbang Kompas, Andre Rosiade: Prabowo masih Dicintai Masyarakat Sumbar

Menurut Airlangga, kalangan NU sekarang sudah menjadi pemilih rasional. Sehingga ketika semua pasangan calon memiliki identitas NU yang kuat, bukan hanya ke-NU-an yang menjadi catatan untuk memilih, tetapi juga bagaimana masing-masing calon bisa menampilkan kemampuan teknokratik dan memberikan jawaban-jawaban pembangunan terkait dengan kesejahteraan warga NU di tiap-tiap daerah yang tebal identitas ke-NU-annya.

Airlangga mengakui bahwa sebagai calon inkumben, Khofifah-Emil Dardak diuntungkan dalam pilkada ini. Meski demikian, hal itu belum menjamin kemenangan. Figur Risma sendiri punya riwayat sebagai mantan Wali Kota Surabaya dan selanjutnya sebagai Menteri Sosial, sehingga relatif dikenal di Jawa Timur. Modal sosial Risma dalam pilgub juga tidak dapat dipandang sebelah mata.

Calon lainnya, Luluk Nur Hamidah, dikenal sebagai anggota DPR RI yang mempunyai reputasi dekat dengan agenda-agenda sosial. Luluk juga terlihat vokal terhadap pemerintahan sekarang, yang semua itu akan menjadi bekal dari social capital yang akan dipertarungkan.

Berita Lainnya  PDIP Gabung Kabinet Prabowo? Ini Respons Mengejutkan Hasto!

Airlangga memperkirakan dua pasang penantang calon inkumben tersebut bakal menantang apa-apa yang belum selesai di periode pertama Khofifah-Emil. Misalnya program kemiskinan. Airlangga tidak memungkiri akan terjadi penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur.

Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Kacung Marijan, juga menilai biasa ketika tiga pasang calon ingin menggaet suara pemilih NU karena memang jumlahnya di Jawa Timur paling besar.

Kacung berpendapat bahwa Khofifah-Emil lebih diuntungkan karena sebagai inkumben mereka punya relasi kuat dengan Muslimat di mana Khofifah sebagai ketua umumnya. Sedangkan pasangan Luluk-Lukman, kata Kacung, punya modal mesin politik infrastruktur PKB yang tertata rapi dari atas sampai ke level bawah. Kalau mampu memanfaatkan modal tersebut, Luluk dan Lukmanul tidak dapat dipandang enteng.

Seperti diketahui, Pilgub Jatim 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon. Yaitu Khofifah-Emil yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Risma-Gus Hans dari PDIP, dan Luluk-Lukman yang merupakan usungan PKB.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media Group 
slot online slot gacor slot