Jakarta – Dalam keheningan malam, sekelompok anak-anak berlarian sambil tertawa riang. Klik! Lampu menyala, dan kita tiba-tiba berada di tengah karnaval yang meriah. Komidi putar berputar, menambah semarak suasana. Namun, kebahagiaan mereka harus terhenti ketika security terbangun dan mengusir mereka. Momen singkat namun memuaskan ini menjadi pembuka dari film komedi terbaru, Nutcrackers, karya David Gordon Green.
Tokoh utama dalam film ini adalah Mike Maxwell, diperankan oleh Ben Stiller. Green menggambarkan Mike sebagai sosok yang dangkal dan menyebalkan, ditandai dengan mobil mewah berwarna kuning menyala yang dikendarainya. Mike harus meninggalkan Chicago menuju pedesaan Ohio untuk mengurus properti milik adiknya yang telah tiada. Namun, pekerjaan Mike yang menuntut membuatnya tidak memiliki ruang pribadi, apalagi kehidupan sosial.
Rencana Mike untuk segera kembali ke Chicago berantakan ketika ia bertemu dengan Gretchen Rice, diperankan oleh Linda Cardellini. Gretchen adalah pekerja sosial yang bertanggung jawab mengurus keempat keponakan Mike: Justice, Junior, Samuel, dan Simon. Dengan Natal yang semakin dekat dan kesibukan orang-orang dengan rencana mereka, Mike terpaksa mengurus keponakannya sendiri.
Ditulis oleh Leland Douglas, Nutcrackers mungkin mengingatkan kita pada film-film liburan lainnya yang sering tayang di Hallmark. Karakter yang sibuk dan akhirnya menemukan makna hidup di pedesaan adalah tema yang sudah sering kita lihat. Namun, meskipun alurnya bisa ditebak, Nutcrackers memiliki hati yang besar, menjadikannya tontonan wajib di musim liburan ini.
Jika film ini dirilis satu atau dua dekade lalu, Nutcrackers mungkin akan menjadi film yang berbeda. Duet antara Ben Stiller dan David Gordon Green, yang dikenal dengan komedi slapstick, yang mungkin saja menghasilkan film yang liar dengan humor nakal. Namun, kali ini mereka memilih pendekatan yang lembut dan berhati, meskipun tetap menyajikan banyak momen komedi.
Keempat keponakan Mike memiliki obsesi melompati kolam dan tinggal bersama hewan ternak. Mereka berisik dan penuh opini, namun semua disajikan dengan lembut dan natural. Tidak ada komedi murahan seperti film-film komedi masa lalu. Yang ada justru momen-momen lembut, seperti ketika salah satu karakter bertanya kepada Mike apakah dia masih akan ada ketika pagi menjelang.
Nutcrackers mengikuti formula yang telah paten, sehingga penonton dapat menebak apa yang akan terjadi. Namun, meskipun mengikuti jalur yang sudah ada, film ini tetap berhasil menyentuh emosi penonton. Pada bagian akhirnya merupakan salah satu momen yang termanis tahun ini.
Untuk menambah kesan haru, Green menyajikan film ini dengan visual yang membuat nostalgia. Disyuting menggunakan seluloid 35mm, sinematografer Michael Simmonds menghadirkan gambar-gambar yang membawa kita kembali ke masa lalu. Secara visual, film ini mengingatkan pada film-film dari dekade 80-an atau 90-an, dengan bintik-bintik natural yang menambah sensasi hangat.