Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengambil langkah drastis dengan memblokir 2.500 entitas pinjaman online (pinjol) ilegal dan 242 penawaran investasi ilegal selama periode Januari hingga Oktober 2024. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk melindungi masyarakat dari praktik keuangan yang merugikan.
Sejak tahun 2017, OJK telah memblokir total 10.891 entitas ilegal, yang terdiri dari 1.460 investasi ilegal, 9.180 pinjol ilegal, dan 251 gadai ilegal. Angka ini menunjukkan komitmen OJK dalam memberantas aktivitas keuangan ilegal yang dapat merugikan masyarakat.
Pada tahun 2021, Satgas PASTI berhasil memblokir 811 pinjol ilegal, 98 investasi ilegal, dan 17 gadai ilegal. Sementara itu, pada tahun 2022, jumlah yang diblokir mencapai 698 pinjol ilegal, 106 investasi ilegal, dan 91 gadai ilegal. Angka pemblokiran terus meningkat pada tahun 2023, dengan 2.248 pinjol ilegal dan 40 investasi ilegal yang berhasil diblokir.
Friderica, perwakilan dari OJK, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya edukasi keuangan kepada masyarakat. Ini termasuk pembuatan konten edukasi yang disebarluaskan melalui akun media sosial OJK dan platform Learning Management System Keuangan OJK. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko pinjaman dan investasi ilegal.
Selain itu, Kiki, anggota Satgas PASTI, menyatakan bahwa OJK juga bekerja sama dengan berbagai otoritas, kementerian, dan lembaga yang tergabung dalam Satgas PASTI. Kerja sama ini bertujuan untuk membangun forum koordinasi dalam menangani praktik penipuan atau scam di sektor jasa keuangan. Salah satu inisiatif penting yang telah dilakukan adalah pendirian Indonesia Anti Scam Center, yang berfungsi sebagai pusat koordinasi dalam menangani kasus-kasus penipuan keuangan.
