Jakarta, -Dalam sebuah peristiwa yang menggemparkan, Danpuspomal Laksda Sasmita mengungkapkan keterlibatan tiga anggota TNI AL dalam insiden penembakan yang menewaskan seorang pengusaha rental mobil, IA (48), di area istirahat Tol Tangerang. Dalam konferensi pers di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Sasmita menjelaskan bahwa hanya satu anggota TNI AL yang terlibat langsung dalam penembakan tersebut.
Menurut Sasmita, penembakan terjadi di luar minimarket dan terekam oleh kamera pengawas. “Penembakan dilakukan oleh satu orang, bukan dua. Dari rekaman CCTV terlihat bahwa korban baru saja keluar dari toilet dan dikeroyok, sehingga terjadi keributan yang memicu penembakan,” jelas Sasmita.
Tiga anggota TNI yang terlibat adalah Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala BA. Dua di antaranya berasal dari Kopaska Armada I, sementara satu lainnya dari KRI Bontang. Sasmita menegaskan bahwa ketiga anggota tersebut tidak memiliki peran yang jelas dalam insiden ini, melainkan hanya sebagai rekan.
Lebih lanjut, Sasmita mengungkapkan bahwa pelaku penembakan memiliki hubungan keluarga dengan korban pengeroyokan. “Pelaku penembakan adalah paman dari korban yang dikeroyok. Dalam video terlihat bahwa paman tersebut adalah orang yang keluar dari toilet dan dihadang,” tambahnya.
Hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan ketiga anggota TNI dalam penggelapan mobil. “Kami masih menyelidiki apakah mereka berperan sebagai penadah atau beking. Jika ada bukti baru, kami akan melanjutkan penyidikan,” ujar Sasmita.
Senjata api yang digunakan dalam penembakan adalah inventaris dinas yang dipegang oleh Sertu AA, yang bertugas sebagai ajudan. “Senjata tersebut adalah bagian dari SOP karena jabatan AA sebagai ADC,” jelas Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata.
Kasus ini bermula ketika IA dan rekan-rekannya mencari mobil Brio yang disewa oleh AS. Mobil tersebut dilacak menggunakan GPS yang masih aktif, meskipun dua dari tiga GPS telah mati. Ternyata, mobil tersebut digelapkan oleh AS dan diserahkan kepada IH, yang kini masih dalam pencarian. IH diduga menggunakan KTP dan KK palsu untuk menjual mobil tersebut.
Mobil rental tersebut kemudian dijual kepada RH seharga Rp 23 juta, dan RH menjualnya kembali kepada AA, prajurit TNI AL, seharga Rp 40 juta. Pada Kamis (2/1), IA dan rekan-rekannya menemukan mobil tersebut di rest area Km 45 Tol Tangerang. Upaya mereka untuk mengambil alih mobil berujung pada keributan dan penembakan yang menewaskan IA.