Kupang, — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan menjadi solusi pemenuhan nutrisi bagi siswa di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), justru memicu keluhan dari para orang tua. Makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Noelbaki dilaporkan memiliki aroma tak sedap dan diduga sudah tidak segar.
Vincen Missa, salah satu orang tua siswa di SDK Santo Yoseph Noelbaki, menyatakan bahwa makanan yang diterima anak-anaknya, GM dan FM, berbau tidak enak. “Benar, makanan itu sudah tidak segar, anak saya dua orang mengalami ini di SDK Santo Yoseph Noelbaki,” ungkapnya pada Rabu (8/1).
Vincent mengetahui kondisi makanan tersebut dari cerita kedua anaknya yang bersekolah di SDK St. Yoseph Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Menurut anak-anaknya, beberapa teman mereka bahkan muntah dan menangis setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Vincent menduga bahwa makanan menjadi tidak segar karena proses memasak yang dilakukan sejak tengah malam dan masih dalam kondisi panas saat ditutup. Kedua anaknya mengonsumsi makanan tersebut sekitar pukul 07.00 atau 08.00 Wita saat tiba di sekolah.
“Yang tidak segar itu ada sayur dan tempe sampai anak-anak tidak makan, yang cerita itu anak yang kecil,” jelas Vincent. Ia menambahkan bahwa guru di sekolah mengarahkan siswa untuk tidak mengonsumsi makanan yang sudah terasa tidak segar.
Vincent berharap agar guru di sekolah lebih dahulu memeriksa atau mencoba makanan sebelum dibagikan kepada siswa. “Karena kasihan nanti anak-anak yang jadi korban,” katanya. Ia juga meminta agar pihak sekolah dan penyedia MBG lebih memperhatikan kualitas makanan sebelum dibagikan.
Namun, seorang guru di SDK St. Yoseph Noelbaki yang dikonfirmasi terpisah membantah adanya makanan tidak segar. “Kemarin (Selasa 7/1) tidak ada yang tidak segar, makanan kemarin tidak ada yang tidak segar, mungkin hanya aromanya saja,” ujar guru yang enggan disebutkan namanya.
Guru tersebut mengaku sempat ikut makan dan tidak merasakan makanan tidak segar, meskipun mengakui bahwa aromanya memang tidak enak. Ia menduga anak-anak tidak terbiasa dengan aroma sayur dan tempe.
Kepala SDK St. Yoseph Noelbaki, Marianus Redemtus, juga membantah adanya makanan tidak segar. Ia menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada informasi mengenai makanan bergizi gratis yang dibagikan dalam kondisi tidak segar. “Tidak ada informasi untuk saya seperti itu, dan saya juga tidak tahu,” tegasnya.
Marianus memastikan bahwa jika ditemukan makanan tidak segar, pihak sekolah akan melakukan koordinasi dan konsultasi dengan penyedia. Ia mengklaim tidak ada keluhan dari guru, orang tua, maupun siswa mengenai makanan tidak segar.