Pakistan Siap Bawa Separuh Dunia Terlibat Jika Perang Nuklir Meletus, Ini Rincian Persenjataannya

Husni Rachma
3 Min Read

HALUAN.CO – Marsekal Lapangan Asim Munir, pemimpin militer Pakistan, mengeluarkan peringatan bahwa jika negaranya hancur akibat konflik nuklir dengan India, maka setengah dunia akan ikut mengalami dampaknya. Pemerintah India merespons keras, menyebut pernyataan itu “tidak bertanggung jawab.”

“Kami adalah bangsa pemilik senjata nuklir. Jika kami merasa akan hancur, kami akan menyeret separuh dunia hancur bersama kami,” tegas Munir dalam pidatonya di Tampa, AS.

Ia juga menyinggung keputusan India yang menangguhkan bagian dari Perjanjian Perairan Indus sebagai pemicu ketegangan, menyusul serangan teror di Pahalgam.

Pakistan dikenal sebagai satu-satunya negara berpenduduk mayoritas Muslim yang memiliki senjata nuklir. Ancaman penggunaan nuklir ini bukan pertama kali dilontarkan oleh pejabat Islamabad, terutama saat konflik bersenjata terjadi pada Juni.

Kekuatan Nuklir Pakistan

Berdasarkan laporan SIPRI 2025, Pakistan diperkirakan memiliki 170 hulu ledak nuklir. Negara ini terus memperluas kemampuan nuklirnya dengan mengembangkan sistem peluncuran dari udara, darat, dan laut.

SIPRI juga menyebutkan bahwa Pakistan tengah mengembangkan sejumlah sistem baru yang bisa memperbesar jumlah senjatanya di masa depan.

Berita Lainnya  7 Negara Sebelum Indonesia, Sudah Lama Terapkan Dua Kota Berbeda dengan Fungsi Pemerintahan dan Ekonomi

Sistem Rudal Strategis

Shaheen-3 menjadi rudal balistik terjauh milik Pakistan, mampu menjangkau hingga 2.750 km. Sementara rudal Ababeel, yang tengah dikembangkan, memiliki teknologi MIRV yang memungkinkan satu rudal membawa beberapa hulu ledak untuk menyerang target berbeda.

Namun, keunggulan pertahanan India melalui sistem S-400 Rusia membuat klaim jangkauan luas dari rudal Pakistan diragukan.

Secara geografis, rudal Pakistan belum bisa menjangkau wilayah global seperti Amerika Utara atau Eropa. Shaheen-3 hanya mampu menyentuh sebagian Timur Tengah dan seluruh India.

Rudal-rudal jarak menengah dan pendek lainnya termasuk Fatah-II, Ghauri-II, Nasr, dan Abdali juga menjadi bagian dari arsenal, dengan kemampuan ganda untuk membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir.

Pesawat Mirage III dan V adalah platform utama nuklir Pakistan, yang nantinya akan digantikan oleh JF-17 dengan integrasi ALCM Ra’ad.

Rudal Ababeel, yang bisa membawa beberapa hulu ledak, dipandang sebagai respons terhadap sistem pertahanan India yang semakin canggih. Walau belum dioperasikan secara aktif, potensinya besar untuk meningkatkan kapabilitas militer Pakistan.

Kekuatan Laut: Komponen Serangan Kedua

Dalam upaya meningkatkan kemampuan serangan kedua, Pakistan mengembangkan rudal Babur-3 yang dapat diluncurkan dari kapal selam Agosta-90B. Jika berhasil beroperasi, ini akan memperkuat strategi triad nuklir negara tersebut.

Berita Lainnya  Kim Jong Un Kirim 1.500 Tentara ke Ukraina?!

Uji coba sebelumnya menunjukkan hulu ledak Pakistan menghasilkan daya ledak sekitar 12 kiloton. Hingga kini, belum ada bukti terbuka mengenai pengembangan senjata termonuklir dua tahap.

Hulu ledak disimpan terpisah dari peluncurnya dalam kondisi damai, dan beberapa unit diperkirakan disiapkan untuk sistem-sistem baru.

India menanggapi keras pernyataan Munir, menyebutnya sebagai bentuk provokasi dan menunjukkan ketidakpastian kontrol senjata nuklir di Pakistan.

“Masyarakat internasional dapat menarik kesimpulannya sendiri tentang ketidakbertanggungjawaban yang melekat dalam pernyataan tersebut…”, demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri India.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *