Jakarta – Patrick Kluivert kini resmi mengemban tugas sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Shin Tae-yong. Dengan kontrak berdurasi dua tahun dan opsi perpanjangan, Kluivert diharapkan mampu membawa angin segar bagi Skuad Garuda. Namun, ada satu nasihat penting dari Marc Klok yang patut diperhatikan oleh Kluivert: hindari menerapkan gaya melatih ‘budaya’ Belanda.
Patrick Kluivert, mantan bintang sepak bola asal Belanda, kini memulai babak baru dalam kariernya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Kontrak dua tahun yang ditandatangani Kluivert mencakup opsi perpanjangan, memberikan kesempatan baginya untuk membangun fondasi yang kokoh bagi tim nasional. Dalam menjalankan tugasnya, Kluivert akan didampingi oleh asisten pelatih yang juga berasal dari Belanda.
Tidak dapat dipungkiri, banyak pemain keturunan Belanda yang kini memperkuat Timnas Indonesia. Mereka memiliki darah keturunan Indonesia yang memungkinkan mereka untuk bermain bagi Skuad Garuda. Namun, situasi ini berbeda dengan Marc Klok, gelandang kelahiran Amsterdam yang dinaturalisasi setelah tinggal lebih dari lima tahun di Indonesia. Klok tidak memiliki darah Indonesia, tetapi telah menjadi bagian penting dari tim nasional.
Dalam sebuah wawancara dengan media Belanda NOS, Marc Klok memberikan saran kepada Patrick Kluivert terkait pendekatan melatihnya. Klok menekankan pentingnya menghindari penerapan gaya melatih ‘budaya’ Belanda yang mungkin tidak sesuai dengan karakteristik pemain Indonesia. Menurut Klok, Kluivert dan tim pelatihnya harus mampu menjadi pelindung bagi para pemain, membangun kepercayaan diri mereka agar performa tim dapat meningkat.
Marc Klok menjelaskan bahwa kunci keberhasilan Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia terletak pada kemampuannya untuk membangun kepercayaan di antara para pemain.