HALUAN.CO – Patung Liberty saat ini dikenal sebagai simbol kebebasan dan demokrasi dunia yang berdiri megah di Kota New York, Amerika Serikat. Monumen berupa sosok wanita berjubah panjang dengan obor di tangan kanan dan kitab di tangan kiri ini menjadi landmark yang mendunia. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa pada awalnya, patung ini hampir saja dibangun di Mesir.
Melansir dari Smithsonian Magazine, sosok di balik karya besar ini adalah Frederic-Auguste Bartholdi, seniman asal Prancis. Inspirasinya berawal dari kunjungannya ke Abu Simbel, Mesir, di mana ia terpesona oleh keagungan monumen kuno. Dari pengalaman itu, ia terdorong untuk menciptakan karya publik berskala besar.
Awalnya, Bartholdi mengusulkan pembangunan patung untuk merayakan pembukaan Terusan Suez pada tahun 1869. Rancangannya menggambarkan sosok perempuan berbusana tradisional Arab dengan tinggi sekitar 26 meter. Proyek ini ia beri nama “Mesir yang Membawa Cahaya ke Asia”, sebagaimana dilansir dari Architectural Digest.
Meski proposalnya sudah dipersiapkan dengan matang, termasuk menekankan konsep figur Libertas, idenya ditolak oleh Isma’il Pasha, pemimpin Mesir kala itu, karena dinilai terlalu mahal. Bartholdi sempat kecewa, namun ia tidak menyerah. Ia mengalihkan idenya menjadi proyek baru yang lebih besar di negerinya, Prancis.
Belakangan, desain yang telah ia kembangkan diadaptasi menjadi hadiah dari Prancis untuk Amerika Serikat sebagai simbol persahabatan dan perayaan aliansi kedua negara sejak Revolusi Amerika. Proses pembangunan dimulai pada 1875 di Prancis, dengan dukungan struktur baja raksasa yang dirancang oleh Eugene-Emmanuel Viollet-le-Duc serta Alexandre-Gustave Eiffel, yang kelak terkenal dengan Menara Eiffel.
Setelah rampung pada 1885, patung tersebut dibongkar dan dikirim ke Amerika. Di Pulau Liberty, yang dulunya bernama Pulau Bedloe, monumen ini kemudian didirikan kembali. Tepat pada 28 Oktober 1886, Patung Liberty diresmikan dan sejak saat itu menjadi simbol kebebasan serta harapan, terutama bagi para imigran yang datang ke Negeri Paman Sam.
Kini, Patung Liberty tidak sekadar monumen, melainkan wujud nyata persahabatan antara dua bangsa sekaligus saksi sejarah perjuangan menuju kebebasan. Dari gagasan awal di Mesir hingga berdiri megah di New York, perjalanannya menjadi bukti tentang visi besar, kegigihan, serta transformasi sejarah.
Patung Liberty pun terus menjadi ikon dunia yang melampaui batas negara, menjadi simbol universal kebebasan dan harapan bagi seluruh umat manusia.