Vatikan – Dalam suasana duka yang mendalam, Paus Fransiskus mengirimkan pesan belasungkawa kepada Uskup Agung New Orleans, Amerika Serikat, menyusul insiden tragis di mana sebuah truk pikap menabrak kerumunan, menewaskan sedikitnya 15 orang. Pesan ini disampaikan melalui sebuah catatan resmi dari Vatikan, menegaskan bahwa Paus “berdoa untuk kesembuhan dan penghiburan bagi mereka yang terluka dan berduka”. Ucapan ini mencerminkan kepedulian dan dukungan spiritual dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Kejadian mengerikan ini berlangsung ketika seorang pengemudi truk diduga sengaja menabrakkan kendaraannya ke arah kerumunan yang sedang merayakan Tahun Baru di New Orleans, Amerika Serikat. Awalnya, pihak berwenang melaporkan jumlah korban jiwa sebanyak 10 orang. Namun, juru bicara FBI kemudian mengonfirmasi kepada AFP bahwa jumlah korban meningkat menjadi 15 orang, berdasarkan laporan dari kantor koroner New Orleans.
FBI berhasil mengidentifikasi pelaku serangan tersebut sebagai Shamsud-Din Jabbar, seorang pria berusia 42 tahun yang memiliki latar belakang militer. Jabbar, yang kini bekerja sebagai agen real estate di Houston, sebelumnya pernah menjabat sebagai spesialis IT di militer. Identifikasi ini menjadi langkah penting dalam penyelidikan lebih lanjut mengenai motif dan latar belakang serangan.
Polisi setempat saat ini tengah berupaya mencari kemungkinan adanya kaki tangan Jabbar yang terlibat dalam penyerangan ini. Inspektur Polisi Anne Kirkpatrick menyebut Jabbar sebagai ‘teroris’, menandakan bahwa insiden ini dipandang sebagai tindakan terorisme domestik yang serius.
Tragedi ini mengguncang masyarakat New Orleans dan menimbulkan ketakutan serta duka yang mendalam. Banyak pihak yang menyerukan perlunya peningkatan keamanan dan kewaspadaan, terutama dalam acara-acara publik yang melibatkan kerumunan besar. Selain itu, insiden ini juga memicu diskusi mengenai isu keamanan nasional dan penanganan terorisme di Amerika Serikat.