Jakarta – Pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, mengungkapkan harapannya agar kekerasan antarsuku yang melanda Papua Nugini segera berakhir. Harapan ini disampaikan Paus saat melakukan perjalanan apostolik ke Papua Nugini pada Sabtu, 7 September 2024.
Dalam pernyataannya, Paus Fransiskus menyoroti bahwa kekerasan antarsuku di Papua Nugini telah menyebabkan banyak korban jiwa. Menurutnya, kekerasan ini tidak hanya menghalangi masyarakat untuk hidup dalam damai, tetapi juga menghambat proses pembangunan di negara tersebut.
Paus Fransiskus mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dan memiliki rasa tanggung jawab dalam menghentikan lingkaran kekerasan yang terjadi. Ia menekankan bahwa melalui kerja sama, masyarakat Papua Nugini dapat mencapai manfaat yang lebih besar dan hidup dalam keharmonisan.
Paus Fransiskus juga mendoakan agar seluruh masyarakat Papua Nugini dapat hidup dalam kedamaian dan keharmonisan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat yang diterimanya selama kunjungannya ke Papua Nugini. Paus menyebut Papua Nugini sebagai negara yang indah dan penuh potensi.