Jakarta – Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat Partai DPP PDIP, Andi Widjajanto, menegaskan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tidak memiliki perbedaan ideologis dengan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto. Pernyataan ini muncul di tengah wacana pertemuan antara Megawati dan Prabowo yang dikabarkan akan segera berlangsung.
Andi mengungkapkan bahwa Megawati dan Prabowo pernah bekerja sama dalam menyusun visi misi yang diberi judul “Manifesto Nasionalisme Kerakyatan” saat mereka maju bersama dalam Pilpres 2009. Kerja sama ini menunjukkan adanya kesamaan ideologis antara PDIP dan Gerindra, yang menurut Andi, memudahkan penyusunan manifesto tersebut.
Sejak saat itu, Andi menyadari bahwa secara ideologis, PDIP dan Gerindra memiliki banyak kesamaan. Hal ini menjadi dasar kuat bagi kedua partai untuk menyusun manifesto bersama. Kesamaan ini juga menjadi landasan bagi PDIP untuk tidak mengalami kesulitan dalam berkolaborasi dengan Gerindra.
Meskipun demikian, Andi belum bersedia memberikan pernyataan tegas mengenai sikap PDIP di bawah pemerintahan Prabowo. Ia hanya menegaskan bahwa sesuai dengan arahan Ketua Umum, PDIP akan berperan sebagai penyeimbang dalam pemerintahan mendatang.
Andi menekankan bahwa posisi PDIP, baik di dalam maupun di luar pemerintahan, tidak menjadi masalah utama. Yang lebih penting adalah peran PDIP sebagai penyeimbang dalam pemerintahan. Hal ini menunjukkan komitmen PDIP untuk tetap menjaga stabilitas politik dan menjalankan fungsi kontrol yang konstruktif.