Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan pandangannya yang tegas mengenai pasangan calon kepala daerah Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. Menurut Hasto, pasangan ini tidak memenuhi syarat untuk memimpin, sebuah pernyataan yang muncul setelah langkah kontroversial yang diambil oleh Luthfi-Yasin, yakni meminta Presiden Joko Widodo untuk menjadi juru kampanye mereka.
Hasto menyoroti bahwa tindakan pasangan calon yang menantang Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi ini mencerminkan kelemahan mental mereka sebagai pemimpin. Menurut Hasto, ketergantungan pada sosok yang dianggap memiliki kekuasaan menunjukkan kurangnya kemandirian dan kepercayaan diri dalam memimpin.
Lebih lanjut, Hasto Kristiyanto mencurigai bahwa para calon kepala daerah yang mendatangi Jokowi mengharapkan adanya campur tangan dari aparatur negara dalam Pilkada. Ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan bertindak jika terjadi upaya campur tangan dari aparat negara serta oknum penegak hukum dalam Pilkada serentak ini.
Setelah menyelesaikan masa jabatannya pada 20 Oktober lalu, Jokowi kembali ke Solo. Pada hari kepulangannya, ia disambut oleh sejumlah calon kepala daerah, termasuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, di Sumber, Solo, Jawa Tengah, pada Ahad malam, 20 Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak memberikan arahan khusus kepada para calon.
Jokowi mengungkapkan bahwa para calon kepala daerah tersebut mengajaknya untuk ikut serta dalam kampanye. Namun, ia menyatakan bahwa saat ini ia hanya ingin beristirahat selama satu atau dua hari. Mengenai kemungkinan keterlibatannya dalam kampanye di masa mendatang, Jokowi menyatakan bahwa ia akan mempertimbangkannya nanti.