Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan hasil rekapitulasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di tingkat nasional pada Minggu (28/7). Pengumuman ini merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan KPU untuk menggelar pemungutan suara ulang (PSU) dan rekapitulasi ulang di sejumlah daerah.
Dalam rekapitulasi final ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berhasil keluar sebagai partai dengan perolehan suara tertinggi di Pileg 2024. Ini menjadi kemenangan ketiga berturut-turut bagi PDIP setelah sebelumnya menang di Pileg 2014 dan 2019.
Terdapat perbedaan hasil rekapitulasi Pileg tingkat nasional setelah putusan MK ini dengan sebelumnya. Salah satu contohnya adalah Pileg Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Sumatera Barat (Sumbar). Hasil PSU menunjukkan bahwa mantan narapidana koruptor, Irman Gusman, dinyatakan lolos ke Senayan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi, Cerint Iralloza Tasya berada di posisi pertama dengan perolehan 283.020 suara. Di posisi kedua ada Muslim M Yatim dengan 199.919 suara, diikuti oleh Jelita Donal di tempat ketiga dengan 187.765 suara. Irman Gusman mengunci posisi keempat dengan 176.987 suara.
Jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya tercatat sebanyak 1.461.058 orang, dengan jumlah suara sah sebanyak 1.439.145 dan suara tidak sah sejumlah 22.913.
Sebelumnya, Irman tidak dimasukkan ke dalam daftar calon tetap oleh KPU karena statusnya sebagai mantan narapidana. Namun, Irman menggugat tindakan KPU hingga menang di MK, yang memungkinkannya ikut berkompetisi di PSU Pileg DPD Sumbar.
KPU juga mengesahkan perolehan suara Pileg DPR daerah pemilihan (dapil) II Banten setelah menggelar PSU dan rekapitulasi ulang. Berdasarkan rekapitulasi pasca putusan MK, Partai Amanat Nasional (PAN) menempati urutan pertama dengan perolehan 244.974 suara, disusul oleh Partai NasDem di peringkat kedua dengan 208.801 suara.
Posisi ketiga ditempati oleh Partai Gerindra dengan 197.424 suara, diikuti oleh Partai Golkar dengan 174.570 suara, PDIP dengan 142.154 suara, dan Partai Demokrat dengan 142.129 suara.
Jumlah suara sah di dapil Banten II tercatat sebanyak 1.515.946, sementara suara tidak sah sebanyak 270.213.
Dalam rapat pleno ini, saksi dari Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melayangkan keberatan dan menolak rekapitulasi penghitungan suara tersebut. Namun, KPU tetap mengesahkan perhitungan rekapitulasi suara di dapil Banten II pasca pelaksanaan putusan MK.
Hasil rekapitulasi ini tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 1050 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024, yang menyatakan bahwa PPP tetap tidak lolos ke DPR RI. Partai berlambang kabah ini tidak bisa memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. Menurut rekapitulasi, PPP meraup 5,8 juta suara atau setara dengan 3,87 persen.
Berikut ini adalah rincian perolehan suara partai politik di tingkat nasional setelah putusan MK berdasarkan nomor urut di Pemilu 2024:
- PKB: 16.115.358
- Gerindra: 20.071.345
- PDIP: 25.384.673
- Golkar: 23.208.488
- Nasdem: 14.660.328
- Partai Buruh: 972.898
- Partai Gelora: 1.282.000
- PKS: 12.781.241
- PKN: 326.803
- Hanura: 1.094.599
- Garuda: 406.884
- PAN: 10.984.639
- PBB: 484.487
- Demokrat: 11.283.053
- PSI: 4.260.108
- Perindo: 1.955.131
- PPP: 5.878.708
- Partai Ummat: 642.550
