Jakarta – Persib Bandung akan menghadapi jadwal pertandingan yang sangat padat selama periode bulan September hingga awal Oktober. Selain berkompetisi di Liga 1 2024-2025, Persib juga akan tampil di AFC Champions League 2 (ACL 2). Dalam kurun waktu 22 hari, Persib dijadwalkan menjalani enam pertandingan.
Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengungkapkan bahwa klub telah meminta keringanan jadwal kepada PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB). Permintaan ini diajukan demi mendukung prestasi klub Indonesia di ajang Asia. Namun, PSSI dan LIB tetap pada keputusan mereka. Menurut aturan FIFA, klub diperbolehkan bermain setiap tiga hari sekali, tetapi jika dilakukan terus-menerus, hal ini bisa menyulitkan para pemain.
Hodak juga menyinggung masalah fasilitas jet pribadi. Ia membandingkan dengan Manchester City yang mampu menjalani jadwal padat dengan performa maksimal karena memiliki pesawat jet pribadi. Para pemain Manchester City bisa beristirahat dengan nyaman di pesawat dan melakukan pemulihan di sana. Sementara itu, Persib harus melakukan perjalanan dengan penerbangan umum biasa.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah berpesan agar klub-klub yang mewakili Indonesia di kancah Asia harus bisa memberikan performa terbaik. Namun, Hodak tidak bisa menjamin hal tersebut tanpa adanya keringanan jadwal. Ia membutuhkan dukungan agar timnya bisa memiliki persiapan dan pemulihan yang baik menjelang laga di ACL 2.
Jika permintaan keringanan jadwal tidak dikabulkan, Hodak mempertimbangkan untuk menurunkan pemain pelapis di AFC Champions League 2. Hal ini dilakukan demi menghindari risiko cedera pada pemain utama.
Hodak mengingat kembali pengalamannya saat menangani Kuala Lumpur City FC di kompetisi AFC Cup 2022. Saat itu, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) memberikan dukungan penuh agar timnya bisa tampil baik mewakili negara. Meskipun gagal menjadi juara, Hodak berhasil membawa timnya melaju ke partai final sebelum dikalahkan oleh wakil Uzbekistan, Al-Seeb, pada 22 Oktober 2022.