Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi meluncurkan program konversi motor listrik gratis untuk 1.000 motor di wilayah Jabodetabek. Program ini ditargetkan dapat diselesaikan dalam dua pekan ke depan.
Sekretaris Jenderal KESDM, Dadan Kusdiana, mengungkapkan bahwa saat ini 500 motor telah berhasil dikonversi pada tahap pertama. Untuk tahap kedua, 500 motor lagi ditargetkan selesai pada akhir bulan ini.
Dadan menjelaskan bahwa konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) ke motor listrik dapat menghemat biaya transportasi yang harus dikeluarkan masyarakat. Selisih penghematan ini bisa mencapai hingga Rp10 ribu untuk kebutuhan yang sama.
Sebagai contoh, harga 1 liter BBM pertamax adalah Rp13.700 per liter, sedangkan biaya 1 KWH listrik hanya sekitar Rp2.000. Dengan perbandingan ini, Dadan memastikan bahwa motor listrik lebih menguntungkan bagi masyarakat, baik dari segi biaya maupun dampak lingkungan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya, menyatakan bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp14,8 miliar untuk program konversi 1.000 motor ini. Anggaran tersebut digunakan untuk mensubsidi konversi sekitar Rp10 juta per kendaraan.
Menurut Eniya, biaya konversi per motor berkisar antara Rp15 juta hingga Rp17 juta, tergantung jenis kendaraannya. Namun, pemerintah bekerja sama dengan pelaku usaha untuk membiayai program ini, sehingga kekurangan biaya akan dibantu oleh perusahaan.
