Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, baru-baru ini mengungkapkan rencana ambisius pemerintah untuk mendukung koperasi peternak sapi perah melalui pendirian atau akuisisi pabrik susu. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk susu segar agar dapat diolah menjadi susu UHT yang lebih tahan lama dan bernilai ekonomi tinggi.
Dalam pernyataannya, Ferry mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan dua opsi utama: membangun pabrik susu baru atau mengambil alih pabrik susu yang sudah ada. “Kami memiliki dua opsi, yaitu membangun pabrik susu baru atau melakukan takeover. Saat ini, kami sedang mengevaluasi pembelian dan takeover pabrik susu yang mampu memproduksi susu UHT,” ujar Ferry saat ditemui di Hotel Grand Sahid pada Selasa (7/1).
Untuk merealisasikan rencana ini, pendanaan akan bersumber dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Ferry menekankan bahwa LPDB memiliki fleksibilitas fiskal yang memungkinkan untuk mendanai koperasi, termasuk investasi di sektor susu. “LPDB, sebagai lembaga pengelola dana bergulir, sepenuhnya membiayai koperasi. Dengan fleksibilitas fiskal yang dimilikinya, LPDB dapat berinvestasi, terutama dengan adanya tambahan anggaran dari Pak Prabowo, kami akan masuk ke sektor ini,” jelas Ferry.
Program ini diharapkan dapat membantu koperasi peternak sapi perah untuk naik kelas dengan memiliki fasilitas pengolahan susu sendiri. Selain meningkatkan kapasitas produksi, pabrik ini juga diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi koperasi. Dengan adanya pabrik ini, koperasi dapat mengolah susu segar menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti susu UHT, yang memiliki daya tahan lebih lama dan dapat dipasarkan lebih luas.
Ferry juga menyoroti peluang serupa di sektor lain, seperti koperasi petani kelapa sawit. Pemerintah berencana mendorong koperasi ini untuk memiliki pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) mini hingga pabrik minyak goreng. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong koperasi di berbagai sektor agar mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan koperasi di Indonesia, sehingga mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional. Dukungan penuh dari LPDB dan kebijakan pemerintah yang proaktif diharapkan dapat menjadi katalisator bagi perkembangan koperasi di berbagai sektor, termasuk peternakan sapi perah dan perkebunan kelapa sawit.