Jakarta – Penyakit Alzheimer, yang terutama menyerang individu lanjut usia, merupakan bentuk demensia paling umum yang menyebabkan gangguan pada ingatan, pemikiran, dan perilaku. Meskipun ada perawatan untuk mengelola gejalanya, hingga kini belum ditemukan obat yang benar-benar menyembuhkan, mendorong penelitian global yang ekstensif untuk memahami akar penyebabnya.
Ada dua teori utama tentang apa yang menyebabkan penyakit Alzheimer. Teori pertama berfokus pada penumpukan protein amyloid-beta di otak, yang mengganggu komunikasi antara sel-sel saraf. Teori kedua, yang lebih baru, menyarankan bahwa penyakit ini mungkin disebabkan oleh masalah dengan metabolisme tubuh, khususnya yang melibatkan disfungsi mitokondria, struktur penghasil energi dalam sel.
Sebuah studi terbaru yang dipimpin oleh Jan Gruber di Yale-NUS College memberikan dukungan kuat untuk teori disfungsi metabolik. Para peneliti menggunakan cacing kecil bernama Caenorhabditis elegans, yang memiliki banyak kesamaan seluler dengan manusia. Mereka menemukan bahwa masalah metabolik muncul sebelum penumpukan protein amyloid-beta di otak cacing tersebut.
Salah satu temuan paling menarik dari studi ini adalah efektivitas Metformin, obat yang biasa digunakan untuk mengobati diabetes. Ketika diberikan kepada cacing, Metformin memperbaiki masalah metabolik mereka dan mengembalikan kesehatan serta umur mereka ke tingkat normal. Ini menunjukkan bahwa mengatasi cacat metabolik, terutama yang melibatkan mitokondria, bisa menjadi strategi yang menjanjikan untuk mencegah penyakit Alzheimer.
Studi ini mengusulkan bahwa penyakit seperti Alzheimer, yang terutama mempengaruhi orang tua, mungkin bukan kondisi yang sepenuhnya terpisah tetapi lebih merupakan bagian dari proses penuaan itu sendiri. Ini berarti bahwa menargetkan mekanisme dasar penuaan dapat membantu mengobati atau bahkan mencegah penyakit-penyakit yang terkait dengan usia ini.
Penelitian ini merupakan langkah maju yang signifikan, menunjukkan bahwa fokus pada fungsi mitokondria dan metabolik dapat membantu mencegah atau menyembuhkan penyakit Alzheimer. Namun, lebih banyak studi diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan untuk menentukan apakah Metformin atau perawatan serupa aman dan efektif untuk manusia.
Studi ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang penyakit Alzheimer tetapi juga mendorong cara berpikir yang berbeda tentang penuaan dan penyakit yang menyertainya. Dengan memahami dan mengatasi akar penyebab penuaan, kita mungkin dapat mengembangkan perawatan yang lebih efektif untuk penyakit-penyakit yang terkait dengan usia.
Penelitian ini, yang diterbitkan di jurnal ilmiah eLife, mewakili arah baru dalam upaya memahami dan mengobati penyakit Alzheimer. Meskipun solusi lengkap untuk Alzheimer masih belum ditemukan, studi ini menambahkan potongan penting ke dalam teka-teki, menawarkan harapan untuk perawatan yang lebih tepat dan efektif di masa depan.
Jika Anda peduli dengan penyakit Alzheimer, bacalah studi yang menunjukkan bahwa kebiasaan gaya hidup buruk dapat menyebabkan penyakit Alzheimer, dan stroberi bisa menjadi pertahanan yang baik melawan Alzheimer. Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan otak, lihat studi terbaru yang menunjukkan bahwa ekstrak ganja oral dapat membantu mengurangi gejala Alzheimer, dan Vitamin E dapat membantu mencegah penyakit Parkinson.