Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kinerja penjualan eceran dalam negeri mengalami perlambatan pada bulan Juli. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Ritel yang merosot dari 229 pada bulan Juni menjadi 212,4 pada bulan Juli.
Kelompok barang yang mengalami penurunan kinerja penjualan eceran mencakup makanan, minuman, dan tembakau yang turun sebesar 8,4 persen. Selain itu, suku cadang dan aksesoris juga mengalami penurunan sebesar 4,9 persen. Penurunan ini disebabkan oleh normalisasi permintaan setelah Hari Raya Iduladha.
Kelompok barang budaya dan rekreasi masih menunjukkan pertumbuhan, namun melambat menjadi 6,3 persen pada Juli 2024. Meskipun masih tumbuh, laju pertumbuhannya tidak secepat bulan-bulan sebelumnya.
Beberapa kelompok barang masih menunjukkan pertumbuhan dan membantu menahan penurunan kinerja penjualan eceran yang lebih dalam. Subkelompok Sandang tumbuh sebesar 5,2 persen, sementara Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor tumbuh sebesar 0,6 persen.
Secara tahunan, kinerja penjualan ritel tercatat tumbuh sebesar 4,5 persen, naik dari 203,3 pada Juli 2023. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 6,5 persen, serta Subkelompok Sandang yang tumbuh sebesar 3,4 persen.
Penjualan pada kelompok suku cadang dan aksesoris juga mengalami peningkatan sebesar 6,3 persen, sementara kelompok bahan bakar kendaraan bermotor tumbuh sebesar 1,7 persen.