
HALUAN.CO – Minuman berenergi sering kali menjadi pilihan banyak orang untuk menjaga stamina, tidak hanya saat berolahraga, tetapi juga ketika harus begadang menyelesaikan pekerjaan, tugas akhir, atau bermain gim online bersama teman. Namun, dokter spesialis jantung, Yanto Sandy Tjang, mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu sering mengonsumsi minuman berenergi saat lembur. Kebiasaan ini dapat membawa risiko kesehatan yang serius.
Menurut Yanto, minuman berenergi mengandung stimulan yang bekerja dengan memacu jantung untuk meningkatkan suplai darah dan nutrisi ke otak. Akibatnya, otak menjadi lebih waspada, konsentrasi terjaga, dan rasa kantuk berkurang.
“Kalau jantung nggak bermasalah, sehat saja, secara natural memang sehat, nggak apa-apa disuruh latihan sedikit, dikasih beban nggak apa-apa,” jelasnya dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025).
Namun, Yanto menekankan bahwa masalah muncul ketika jantung sudah memiliki gangguan, seperti penyakit jantung, aritmia, atau penyumbatan pembuluh darah yang mengurangi suplai darah.
“Yang jadi masalah adalah jantungnya sudah bermasalah, ada sakit atau karena aritmia, irama jantungnya tidak teratur, atau suplai darahnya berkurang karena ada sumbatan pembuluh darah,” tambahnya.
Ketika jantung dipaksa bekerja lebih keras dari kemampuannya, seperti mesin yang dipacu hingga batas maksimal, suplai bahan bakar tidak seimbang dengan kebutuhan. Hal ini dapat menyebabkan jantung berhenti mendadak karena beban yang berlebihan.
“Saat itulah, jantung bisa ngadat. Berhenti,” tegas Yanto.
Yanto menyarankan agar sebelum mengonsumsi minuman berenergi saat lembur, pastikan kondisi jantung dalam keadaan baik.
“Harus dipastikan dahulu jantungnya oke atau nggak,” sarannya.