Jakarta – Mantan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, mengeluarkan peringatan keras mengenai potensi perpecahan umat yang dapat terjadi akibat perbedaan pilihan politik dalam Pilkada Serentak 2024. Rizieq menekankan pentingnya masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh kepentingan politik yang hanya menguntungkan segelintir elite partai.
Rizieq mengungkapkan bahwa Pilkada kali ini sangat rentan terhadap konflik yang dipicu oleh kepentingan berbagai golongan. Ia bahkan mencatat adanya fenomena di mana para ulama dan habib dicap sesat karena mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, hal ini tidak seharusnya terjadi, dan perbedaan pilihan politik tidak boleh menjadi alasan untuk mencaci maki para ulama dan habib.
Dalam pidatonya, Rizieq berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak terjebak dalam arus konflik politik yang dapat merusak persatuan bangsa. Ia menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan saling menghormati meskipun terdapat perbedaan pandangan politik.
Selain itu, Rizieq juga menyoroti kondisi penegakan hukum yang menurutnya mengalami kemunduran selama satu dekade terakhir. Ia mengklaim bahwa demokrasi dan hukum di Indonesia telah dirusak dan dihancurkan dalam 10 tahun terakhir, dan hal ini perlu segera diperbaiki.
Rizieq berharap agar Prabowo Subianto dapat terhindar dari pengaruh orang-orang bermasalah, sehingga pemerintahan dan kabinet yang sedang berjalan dapat memimpin Indonesia dengan baik di masa depan.