Jakarta – Dalam sebuah pesan yang mengejutkan, Rizieq Shihab, mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), menegaskan bahwa Aksi 411 yang berlangsung hari ini tidak dimaksudkan untuk menyeret kasus dugaan penistaan agama yang menyeret calon wakil gubernur DKI Jakarta, Suswono. Melalui pernyataan yang disampaikan oleh Muhammad Alatas, Rizieq menekankan bahwa kasus Suswono berbeda dengan kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada tahun 2016.
Rizieq menjelaskan bahwa Ahok tidak pernah mengakui kesalahan dalam kasus penistaan agama yang dituduhkan padanya. Permohonan maaf dari Ahok baru disampaikan setelah serangkaian aksi protes yang berlangsung lama. Sebaliknya, Rizieq menyebut bahwa Suswono telah langsung meminta maaf atas pernyataannya. Menurut Rizieq, Suswono tidak sengaja mengucapkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi tersebut.
Rizieq mengingatkan bahwa Aksi 411 kali ini difokuskan untuk menuntut pengadilan terhadap Presiden Joko Widodo dan Fufufafa. Ia menegaskan bahwa aksi ini tidak boleh disusupi agenda lain, termasuk isu terkait Pilgub DKI Jakarta 2024. Rizieq ingin memastikan bahwa tujuan utama aksi ini tetap terjaga dan tidak teralihkan oleh isu-isu lain.
Sebelumnya, Suswono menjadi sorotan publik terkait dugaan penistaan agama. Pernyataannya mengenai janda kaya menjadi perhatian masyarakat. Suswono mengeluarkan pernyataan tersebut saat membahas program kesejahteraan untuk janda di Jakarta, dengan mencontohkan Rasulullah SAW dalam usulannya. Pernyataan ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat dan menjadi topik perbincangan hangat.
Aksi 411 pertama kali dilaksanakan pada 4 November 2016. Pada saat itu, sejumlah organisasi masyarakat Islam memprotes pernyataan Ahok yang diduga menistakan agama. Mereka menuntut agar Ahok dihukum atas pernyataannya tersebut.