Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, yang akrab disapa Gus Jazil, mengingatkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menghentikan langkah-langkah kontraproduktif. Menurutnya, kedua lembaga ini adalah entitas yang berbeda dan tidak boleh saling mengintervensi.
Gus Jazil mengajak PBNU untuk berfokus pada tugas masing-masing agar tidak membingungkan akar rumput hingga para kiai. Ia menegaskan bahwa adu argumen di publik akan segera berakhir jika PBNU menghentikan langkah-langkah yang sangat kental dengan kepentingan politik, seperti pembentukan panitia khusus (pansus) yang bertujuan mengharmoniskan kedua lembaga tersebut.
Gus Jazil menambahkan bahwa PKB selalu memperhatikan aspirasi-aspirasi yang ada di NU, termasuk mengenai aturan perundang-undangan yang mengatur pesantren. Hal ini menunjukkan komitmen PKB dalam mendukung dan memperjuangkan kepentingan NU di ranah legislatif.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa PKB dan PBNU adalah dua entitas yang berbeda. Meski demikian, karena PKB lahir dari rahim NU, maka sudah sepantasnya PKB berkhidmat kepada NU. Pernyataan ini menegaskan hubungan historis dan kultural antara kedua lembaga tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, menanggapi permintaan sejumlah kiai agar PBNU membenahi PKB. Permintaan ini disampaikan oleh ratusan kiai struktural dan pengasuh pondok pesantren di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Senin, 12 Agustus 2024.
Menurut Huda, PKB dan PBNU memiliki ranahnya masing-masing dan tidak bisa saling mencampuri urusan satu sama lain. Ia menegaskan bahwa hubungan antara PKB dan PBNU ada dalam tiga hal: hubungan aspiratif, hubungan kultural, dan hubungan historis. Tidak ada hubungan struktural antara PKB dan PBNU.
Dalam konteks hubungan struktural, Huda menyatakan bahwa PKB dan PBNU berada dalam struktur yang berbeda dan diatur oleh peraturan yang berbeda dalam perundang-undangan. Oleh karena itu, kedua organisasi ini memiliki dinamikanya masing-masing dan harus saling menghormati kemandirian satu sama lain.