Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda, menegaskan bahwa mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, harus berjuang keras jika ingin bersaing dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta. Menurut Huda, pemilih di Pilgub Jakarta dikenal sangat rasional, sehingga Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, perlu berupaya ekstra untuk memenangkan hati mereka.
Huda menambahkan bahwa meskipun elektabilitas tinggi merupakan faktor penting, hal tersebut bukanlah syarat utama yang dipertimbangkan oleh PKB dalam mengusung calon kepala daerah di Pilgub Jakarta. Partai ini lebih mengutamakan kriteria lain yang dianggap lebih relevan dan strategis.
Selain membahas Ridwan Kamil, Huda juga menyinggung rencana PKB untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dia menyebutkan bahwa partainya sedang dalam proses pencarian dukungan dan akan memberikan tenggat waktu untuk hal tersebut.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB dijadwalkan akan mengumumkan dukungan untuk calon kepala daerah di Pilkada Jawa Timur dan Jakarta pada rentang waktu 17-20 Agustus 2024. Pengumuman ini akan menjadi momen penting bagi partai dalam menentukan arah dukungan politiknya.
Muktamar PKB yang akan berlangsung di Bali pada 24-25 Agustus 2024 juga menjadi agenda penting. Huda menyatakan bahwa saat ini partainya sedang berkomunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait Pilgub Jawa Timur.
Huda mengungkapkan bahwa baik PDIP maupun PKB memiliki calon masing-masing untuk Pilgub Jawa Timur. PDIP mengusung Tri Rismaharini (Risma), sementara PKB mengusung Marzuki Mustamar. Kedua partai saat ini sedang mencari siapa yang terbaik untuk menempati posisi bakal calon gubernur atau wakil gubernur.
Menurut Huda, jika PKB dan PDIP bersatu, maka tidak akan ada kotak kosong di Pilkada Jawa Timur. Dia menambahkan bahwa partainya akan terus memantau perkembangan dan dinamika politik dalam sepekan ke depan.
Untuk Pilgub Jakarta, Huda menyatakan bahwa PKB sedang berbicara dengan PDIP. Hingga saat ini, belum ada keputusan final yang diambil. Pembicaraan ini menunjukkan bahwa koalisi dan dukungan politik masih dalam tahap negosiasi.
Dengan berbagai dinamika politik yang terjadi, Pilgub Jakarta dan Jawa Timur akan menjadi ajang yang menarik untuk diikuti. Partai-partai politik terus berstrategi dan berkoalisi untuk memenangkan kontestasi ini.