Jakarta – Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDIP, Sofyan Tan, melontarkan kritik tajam terhadap rencana perubahan kurikulum merdeka yang tengah diusulkan. Menurutnya, perubahan ini berpotensi membawa dampak besar terhadap berbagai aspek infrastruktur layanan pendidikan, terutama dari sisi sumber daya manusia (SDM), termasuk 3.328.000 guru yang akan terdampak.
Sofyan Tan menekankan bahwa setiap pergantian kurikulum memerlukan upaya yang signifikan, terutama jika dilakukan bersamaan dengan pergantian rezim pemerintahan. Dalam Rapat Kerja Komisi X DPR bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Sofyan mengingatkan pemerintah untuk mempertimbangkan kembali rencana perubahan kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah.
Menurut Sofyan, sebaiknya pemerintah fokus pada penyesuaian kebijakan kurikulum yang sudah ada, daripada melakukan perubahan secara menyeluruh. Langkah ini dianggap lebih efektif untuk menjaga stabilitas sistem pendidikan dan menghindari dampak negatif yang lebih luas.
Sofyan juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa perubahan kurikulum dapat memperburuk kesenjangan pendidikan di kalangan siswa. Tidak semua sekolah memiliki kesiapan yang sama untuk menghadapi perubahan besar, sehingga dapat menimbulkan ketidaksetaraan dalam kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa.
Selain itu, Sofyan menyoroti potensi dampak psikologis yang dapat dialami oleh anak didik akibat perubahan kurikulum. Dengan mempertimbangkan berbagai dampak tersebut, Sofyan Tan mendorong pemerintah untuk tidak melakukan perubahan terhadap kurikulum merdeka yang saat ini berlaku.