Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang merancang strategi jitu dengan mengadakan Muktamar lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan. Langkah ini diambil sebagai persiapan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung pada tahun 2029. Keputusan ini diambil untuk memastikan kesiapan partai dalam menghadapi tantangan politik di masa depan.
Politikus dari partai berlambang Ka’bah ini menyatakan bahwa keputusan untuk mempercepat jadwal Muktamar akan dilakukan melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas). Mukernas ini direncanakan berlangsung antara tanggal 10 hingga 15 Desember mendatang. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat pengurus harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP yang diadakan pada Kamis lalu.
Sebelumnya, juru bicara DPP PPP, Usman atau yang akrab disapa Donnie Tokan, menyampaikan bahwa pengurus partai Islam ini akan menggelar Mukernas sebelum pelaksanaan Muktamar pada medio November. Hal ini sesuai dengan desakan dari Majelis. Pimpinan Majelis DPP PPP mendesak Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Mardiono, untuk menggelar Muktamar pada awal tahun 2025.
Surat yang mendesak percepatan Muktamar tersebut ditandatangani oleh lima pimpinan majelis DPP PPP. Mereka adalah Ketua Majelis Kehormatan, Zarkasih Nur; Ketua Majelis Syariah, Musthofa Aqil Siroj; Ketua Majelis Pakar, Prijono Tjiptoherijanto; Ketua Majelis Pertimbangan, Romahurmuziy; dan Wakil Ketua Majelis Syariah, Muhyiddin Ishaq.
Prijono dan Romahurmuziy mengonfirmasi bahwa surat tersebut telah dikirimkan kepada Mardiono pada tanggal 26 Oktober lalu. Namun, hingga saat ini, mereka belum menerima tanggapan resmi dari Mardiono terkait surat tersebut. Menurut Romahurmuziy, yang akrab disapa Romi, surat tersebut merupakan hasil dari beberapa rapat pimpinan majelis. Surat ini bertujuan untuk mengingatkan Plt. Ketua Umum agar segera memulai persiapan Muktamar mulai November tahun ini, mengingat periodisasi kepengurusan PPP yang berlangsung dari 2020 hingga 2025.
