Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Mohammad Adib Khumaidi, memberikan pandangan terkait pengangkatan Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus Presiden di Bidang Kesehatan untuk periode 2024-2029. Adib menegaskan bahwa penunjukan mantan Menteri Kesehatan tersebut merupakan hak prerogatif presiden.
Walaupun ada kontroversi yang menyelimuti penunjukan ini, Adib menyatakan bahwa organisasinya tetap mendukung pemerintahan baru dalam menangani berbagai permasalahan kesehatan di Indonesia. PB IDI berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal program-program kesehatan yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adib juga menyoroti program unggulan Prabowo-Gibran di sektor kesehatan, seperti penyediaan makanan bergizi gratis dan pemeriksaan kesehatan rutin. Menurutnya, dengan meningkatnya kesehatan masyarakat, beban biaya kesehatan dapat ditekan secara signifikan.
Presiden Prabowo secara resmi melantik Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus Presiden di Bidang Kesehatan. Pelantikan ini berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 22 Oktober 2024, bersamaan dengan enam penasihat khusus presiden lainnya. Terawan, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, kini memegang peran penting dalam pemerintahan.
Karier Terawan di bidang kesehatan tidak lepas dari kontroversi. Selama menjabat sebagai Menteri Kesehatan di pemerintahan Jokowi, ia sempat mempromosikan vaksin Nusantara kepada masyarakat, meskipun risetnya belum selesai. Hal ini menimbulkan perdebatan di kalangan medis dan masyarakat luas.
Kontroversi lainnya muncul ketika Covid-19 melanda Indonesia. Terawan pernah menyatakan bahwa penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya dan mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir. Ia juga pernah menyebut bahwa Covid-19 tidak akan masuk ke Indonesia berkat kekuatan doa masyarakat, pernyataan yang menuai kritik dari berbagai pihak.