Jakarta – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan bahwa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dapat meningkatkan populasi kelas menengah di Indonesia sekitar 3 persen.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa saat ini kelas menengah di Indonesia berada di kisaran 17 persen dari total populasi. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta orang, ini berarti sekitar 45 juta orang termasuk dalam kategori kelas menengah.
Meskipun diperkirakan hanya akan tumbuh sekitar 3 persen dalam periode 2024-2029, Bappenas optimis bahwa akan terjadi lonjakan signifikan pada kelas menengah pada tahun 2045. Amalia, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), berharap bahwa kondisi kelas menengah akan mengalami perubahan drastis pada tahun tersebut.
Amalia, yang akrab disapa Winny, memprediksi bahwa pada tahun 2045, kelas menengah di Indonesia akan mencapai 80 persen dari total populasi. Peningkatan ini sangat penting karena kelas menengah dianggap sebagai penopang utama perekonomian Indonesia.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengakui bahwa terjadi penurunan pada populasi kelas menengah. Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan ini adalah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
Airlangga juga menyoroti bahwa kelompok kelas menengah yang sedang berkembang atau aspiring middle class saat ini mendekati hampir 50 persen dari total penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, potensi untuk meningkatkan kelas menengah tetap ada.
Dengan proyeksi yang optimis dari Bappenas dan pengakuan dari pemerintah mengenai tantangan yang ada, masa depan kelas menengah di Indonesia tampaknya akan mengalami perubahan signifikan. Pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto diharapkan dapat membawa kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelas menengah.
Peningkatan populasi kelas menengah tidak hanya akan memperkuat perekonomian nasional, tetapi juga akan menciptakan stabilitas sosial dan politik yang lebih baik. Dengan demikian, upaya untuk mencapai target 80 persen kelas menengah pada tahun 2045 menjadi sangat penting dan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.