Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dengan tegas mengakui bahwa Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya memiliki jumlah anggota yang cukup banyak, atau sering disebut ‘gendut’. Namun, Prabowo menegaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada pertimbangan yang matang dan rasional demi keberlangsungan pemerintahan yang efektif.
Salah satu alasan utama yang diungkapkan Prabowo adalah posisi Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Selain itu, Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan memiliki wilayah yang sangat luas, yang menurut Prabowo memerlukan pengawasan dan penanganan yang lebih intensif dan maksimal.
Prabowo juga membandingkan luas wilayah Indonesia dengan Eropa Barat, menekankan bahwa meskipun memiliki luas yang sebanding, Uni Eropa terdiri dari 27 negara. Hal ini, menurut Prabowo, menunjukkan bahwa Indonesia memerlukan lebih banyak pemimpin untuk mengelola wilayah yang luas dan beragam ini.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa Indonesia menganut sistem politik demokratis, bukan otoriter. Dalam sistem demokratis, menurutnya, diperlukan lebih banyak pemimpin untuk memastikan bahwa pemerintahan berjalan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Prabowo mengungkapkan bahwa penambahan jumlah anggota kabinet bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan proyek-proyek yang mendukung keberlangsungan bangsa dan negara.
Selain itu, Prabowo juga menjelaskan alasan di balik pembentukan lima badan baru dalam pemerintahannya. Menurutnya, ada beberapa aspek yang perlu diperkuat, dan pembentukan badan-badan ini adalah langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Prabowo membantah anggapan bahwa pembentukan badan-badan baru ini bertujuan untuk mencampuri urusan kementerian.