Jakarta – Dalam sebuah langkah strategis, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan para menteri di Kabinet Merah Putih untuk bersiap menghadapi ancaman perang dagang yang kian memanas. Arahan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang menegaskan bahwa perhatian Presiden Prabowo terhadap potensi ketegangan di arena internasional sangat serius.
Sri Mulyani, yang kerap disapa Ani, menyoroti kinerja sektor manufaktur Indonesia, terutama yang padat karya. Ia mengungkapkan bahwa pada kuartal III 2024, sektor ini menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan. Namun, Ani menekankan bahwa Kementerian Keuangan akan terus memantau pertumbuhan ekonomi ke depan, terutama di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Sebagai Bendahara Negara, Sri Mulyani menegaskan bahwa potensi persaingan yang ketat harus menjadi perhatian utama bagi Indonesia. Koordinasi antar kementerian dan lembaga menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini. Dengan adanya sinergi yang baik, diharapkan Indonesia dapat mempertahankan stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya saing di pasar global.
Selain itu, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo juga memberikan mandat baru kepada Kementerian Keuangan. Mandat ini mencakup pengaturan penggunaan aset dan anggaran, termasuk untuk kementerian dan lembaga baru di Kabinet Merah Putih. Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024, yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 90 Tahun 2024 yang diterbitkan pada 4 November 2024.