Jakarta – Dalam upaya strategis untuk meningkatkan efisiensi dan fokus pemerintahan, Presiden Terpilih Prabowo Subianto merencanakan pemisahan Kementerian Pendidikan dari Kementerian Riset dan Teknologi. Pernyataan ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, yang menegaskan bahwa langkah ini akan membawa perubahan signifikan dalam struktur pemerintahan.
Menurut Hashim, Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) yang baru akan diarahkan untuk memperkuat kolaborasi antara lembaga riset dan universitas. Langkah ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan penelitian yang lebih terfokus, serta meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan akan difokuskan pada pendidikan dasar dan menengah. Dengan pemisahan ini, diharapkan kementerian dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan menengah, yang merupakan fondasi penting bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Prabowo berencana memecah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi dua entitas terpisah: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Selain pemisahan kementerian, Prabowo juga berencana membentuk Badan Ekonomi Kreatif yang akan berdiri sendiri, terpisah dari Kementerian Pariwisata. Langkah ini diambil untuk memberikan perhatian khusus pada sektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa kabinet pemerintahan Prabowo Subianto akan terdiri dari sekitar 44-46 kementerian. Susunan nama menteri dalam kabinet ini akan diumumkan pada H-5 sebelum pelantikan, yang dijadwalkan pada 15 Oktober 2024.