Jakarta – Dalam sebuah pidato yang penuh semangat di acara Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Jakarta, pada Sabtu (2/11/2024), Presiden Prabowo Subianto menegaskan sikap tegasnya dalam menjalin hubungan internasional. Ia menekankan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra yang setara, bukan sekadar pelayan bagi negara lain.
Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima undangan dari dua kekuatan besar dunia, yaitu China dan Amerika Serikat. Namun, ia menegaskan bahwa Indonesia akan tetap berdiri teguh menjaga kedaulatan dan tidak akan menyerah pada tekanan dari pihak mana pun.
GSN, sebuah gerakan yang terdiri dari berbagai elemen termasuk Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dan para relawan, bertujuan untuk memperkuat solidaritas nasional dan mendukung kebijakan pemerintahan Prabowo. Dalam konteks ini, Prabowo menekankan pentingnya menjaga kemandirian dan martabat bangsa.
Meskipun menerima undangan untuk berkunjung ke luar negeri, Prabowo menyatakan preferensinya untuk tetap berada di tanah air. Hal ini mencerminkan dedikasinya terhadap pembangunan dan kemajuan Indonesia, serta komitmennya untuk fokus pada isu-isu domestik.
Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin terlibat dalam konflik antarnegara. Oleh karena itu, meskipun menghormati setiap undangan yang diterima, Indonesia akan tetap menjaga jarak dari perselisihan yang tidak menguntungkan.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa Indonesia siap menjadi sahabat dan mitra yang baik bagi negara-negara lain. Namun, ia kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menjadi pelayan bagi negara mana pun, menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan mandiri.