Jakarta – Dalam sebuah langkah tegas yang menggema di seluruh negeri, Presiden Prabowo Subianto menekankan urgensi untuk memangkas kegiatan seminar dan kunjungan luar negeri bagi para menteri serta bawahannya. Dalam pidato yang disampaikan pada acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada 2 September 2024, Prabowo menyoroti pentingnya tindakan nyata dibandingkan sekadar retorika.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo mengulas alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang direncanakan untuk program makan bergizi gratis. Namun, ia juga menyinggung isu mendesak lainnya, yakni jutaan anak yang masih kekurangan seragam sekolah, yang menjadi penghalang bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Prabowo menginstruksikan agar bawahannya mengurangi kegiatan seminar, kunjungan kerja, atau studi banding ke luar negeri yang dianggap menguras anggaran. Menurutnya, dana yang dihabiskan untuk kegiatan tersebut sebaiknya dialihkan untuk program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.
Prabowo mengakui bahwa melarang kunjungan luar negeri bukanlah perkara mudah. Ia berbagi pengalaman pribadi ketika anggota partainya di Gerindra meminta izin untuk melakukan kunjungan ke luar negeri. Beberapa tahun silam, lima anggota DPRD fraksi Gerindra dari salah satu kabupaten di wilayah timur meminta izin untuk pergi ke luar negeri. Mereka mengaku belum pernah memiliki kesempatan tersebut seumur hidup mereka.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa saat ini yang terpenting bukanlah kunjungan ke luar negeri, melainkan bagaimana para pejabat dapat fokus mengatasi masalah yang dihadapi rakyat.