Jakarta – Dalam sebuah pernyataan yang tegas dan penuh semangat, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para menteri serta bawahannya untuk mengurangi kegiatan studi banding ke luar negeri. Menurut Prabowo, aktivitas tersebut kerap kali menjadi sumber pemborosan anggaran yang seharusnya bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak di dalam negeri.
Dalam diskusi mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Prabowo menekankan pentingnya pengalokasian dana untuk program makan bergizi gratis bagi anak-anak. Ia menyoroti bahwa masih banyak anak di Indonesia yang kekurangan seragam sekolah, yang menghambat mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Oleh karena itu, Prabowo meminta agar anggaran yang biasanya digunakan untuk seminar, kunjungan kerja, atau studi banding ke luar negeri dapat dialihkan untuk program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Prabowo mengakui bahwa melarang kunjungan luar negeri bukanlah hal yang mudah. Ia berbagi pengalaman pribadinya ketika menghadapi permintaan dari anggota partainya, Gerindra, yang ingin melakukan kunjungan ke luar negeri. Beberapa tahun lalu, lima anggota DPRD Fraksi Gerindra dari salah satu kabupaten meminta izin untuk melakukan kunjungan ke luar negeri. Meskipun Prabowo telah melarang kadernya di legislatif untuk bepergian ke luar negeri, mereka tetap memohon dengan alasan belum pernah memiliki kesempatan tersebut.
Prabowo menegaskan bahwa saat ini yang paling penting bukanlah kunjungan ke luar negeri, melainkan bagaimana para pejabat dapat fokus menyelesaikan masalah yang dihadapi rakyat.