Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia saat ini menghadapi dampak langsung dari perubahan iklim, termasuk ancaman peningkatan muka air laut yang mengancam wilayah Jakarta. Dalam pernyataannya, Prabowo mengungkapkan bahwa kenaikan muka air laut di utara Jawa mencapai 5 sentimeter per tahun. Kondisi ini, menurutnya, menjadi salah satu alasan mendesak bagi Indonesia untuk memindahkan ibu kota.
Prabowo juga menyoroti hilangnya ratusan ribu hektare lahan produktif di Indonesia. Hal ini berdampak langsung pada kehidupan para petani dan nelayan yang kini menghadapi masa-masa sulit. Menurut Prabowo, situasi ini berpotensi memperparah masalah kelaparan dan kemiskinan di tanah air. Ia menekankan bahwa tidak ada pilihan lain bagi Indonesia selain melakukan pembenahan secara menyeluruh.
Dalam upaya mengatasi perubahan iklim, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi temperatur bumi dengan memanfaatkan energi terbarukan. Salah satu langkah yang diambil adalah menjajaki penggunaan bahan bakar dari sawit. Selain itu, Indonesia juga memanfaatkan energi geothermal yang bersumber dari panas bumi, serta mengelola sinar matahari yang melimpah sebagai negara khatulistiwa.