Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa situasi geopolitik global saat ini berada dalam ketegangan yang signifikan akibat konflik di berbagai negara. Menurutnya, kondisi ini berpotensi mempengaruhi seluruh dunia.
Presiden terpilih ini menyatakan bahwa ia telah menerima informasi dari sejumlah pakar pertahanan internasional mengenai kemungkinan terjadinya perang dunia ketiga. Prabowo menegaskan, jika perang dunia ketiga benar-benar terjadi, ada potensi besar terjadinya perang nuklir antarnegara.
Di tengah ancaman perang nuklir tersebut, Prabowo merasa bersyukur dengan status Indonesia sebagai negara non-blok. Status ini, menurutnya, memungkinkan Indonesia untuk tidak terlibat dalam blok manapun dan menghindari keterlibatan dalam konflik perang tersebut.
Meskipun demikian, Prabowo menekankan bahwa pertahanan Indonesia harus tetap bersiap-siap menghadapi potensi perang nuklir. Ia menilai bahwa dampak dari perang nuklir bisa dirasakan oleh Indonesia meskipun negara ini tidak terlibat langsung dalam peperangan.
Prabowo juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Komisi I DPR yang telah mendukung Kementerian Pertahanan dalam upaya mempertahankan bangsa dari segala ancaman. Apresiasi ini disampaikan oleh Prabowo sehubungan dengan RUU Kerja Sama Pertahanan dengan lima negara yang akan segera disahkan.
Menurut Prabowo, kerja sama di bidang pertahanan dengan kelima negara tersebut sangat penting bagi Indonesia. Khususnya, ia menyoroti kerja sama dengan India dan Prancis yang memiliki senjata nuklir, sebagai langkah strategis dalam memperkuat pertahanan nasional.