Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasan di balik penerapan metode “the military way” kepada para menteri Kabinet Merah Putih melalui pelatihan intensif di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Langkah ini diambil untuk menyelaraskan kedisiplinan dan kesetiaan para menteri terhadap bangsa dan negara, sekaligus menepis anggapan bahwa ia ingin membentuk kabinet yang militeristik.
Prabowo menegaskan bahwa inti dari “the military way” adalah kedisiplinan. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kesetiaan. Kesetiaan yang dimaksud Prabowo adalah kepada bangsa dan negara, sebuah prinsip yang telah ia pegang teguh sejak disumpah untuk mempertahankan tanah air. Ia berharap para menteri juga dapat mengadopsi prinsip yang sama dalam menjalankan tugas mereka.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menekankan pentingnya fokus dan komitmen dari para anggota Kabinet Merah Putih. Ia membahas berbagai isu penting seperti pengentasan kemiskinan, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, pemberantasan korupsi, serta upaya mencapai swasembada pangan dan energi. Semua ini menjadi prioritas utama dalam agenda pemerintahannya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Prabowo membawa seluruh anggota Kabinet Merah Putih ke Akmil Magelang. Di sana, para menteri digembleng dengan berbagai pelatihan, mulai dari senam pagi hingga baris-berbaris. Pelatihan ini dirancang untuk membangun kedisiplinan dan semangat kebersamaan di antara para menteri.
Selama pelatihan, para menteri tinggal di tenda dan mengenakan seragam loreng-loreng Komando Cadangan (Komcad). Mereka dibangunkan setiap pagi pukul 04.00 WIB dengan suara terompet, sebuah rutinitas yang mengingatkan pada kehidupan militer.