Jakarta – Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, telah mengumumkan bahwa mereka telah menyiapkan visi, misi, dan program untuk Pilkada Jakarta 2024. Pasangan ini menegaskan bahwa mereka tidak akan menggunakan politik identitas dalam kampanye mereka.
Pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hanura ini telah mengadakan rapat perdana dengan tim pemenangan mereka di Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta Pusat, pada Minggu, 15 September 2024. Seusai rapat, Pramono, Rano, dan ketua tim sukses, Lies Hartono atau yang lebih dikenal sebagai Cak Lontong, menyampaikan bahwa mereka telah sepakat untuk tidak menggunakan politik identitas dalam kampanye Pilkada Jakarta.
Pramono Anung dan Rano Karno menegaskan komitmen mereka untuk tidak menggunakan politik identitas dalam kampanye Pilkada Jakarta 2024. Mereka menyatakan bahwa pendekatan ini diambil untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Jakarta.
Baik Pramono maupun Rano mengaku telah mempelajari berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Jakarta. Mereka berkomitmen untuk mencari solusi yang tepat dan efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut.
Pramono dan Rano telah menyiapkan visi dan misi yang jelas untuk Jakarta. Mereka berencana untuk fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, serta peningkatan pelayanan publik.
Selain visi dan misi, Pramono dan Rano juga telah menyiapkan beberapa program unggulan yang akan mereka jalankan jika terpilih nanti. Program-program tersebut antara lain peningkatan akses pendidikan, perbaikan sistem transportasi, serta pengembangan ekonomi kreatif.
Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno mendapatkan dukungan penuh dari partai pengusung mereka, yaitu PDIP dan Partai Hanura. Kedua partai ini menyatakan siap untuk bekerja sama dan mendukung penuh pasangan ini dalam Pilkada Jakarta 2024.
Pramono dan Rano berharap bahwa kampanye mereka yang tanpa politik identitas ini dapat menjadi contoh bagi pasangan calon lainnya. Mereka ingin menunjukkan bahwa politik dapat dijalankan dengan cara yang positif dan konstruktif.