Jakarta – Ketua DPP PDIP, Deddy Yevry Sitorus, mengungkapkan bahwa nama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjadi solusi tengah bagi partainya dalam menghadapi residu politik Pilgub DKI 2017 yang melibatkan kubu Ahok dan Anies Baswedan. Menurut Deddy, residu politik dari Pilgub DKI 2017 masih belum sepenuhnya terselesaikan, dengan kedua kubu memiliki basis pemilih yang saling berseberangan.
Deddy menjelaskan bahwa Ahok mewakili kelompok masyarakat yang menginginkan perbaikan dalam sistem birokrasi, sementara Anies mewakili basis masyarakat Islamis-religius. Meski begitu, Pramono Anung bukanlah nama yang tiba-tiba muncul sebagai calon dalam Pilgub Jakarta. Nama mantan Sekjen PDIP ini sudah muncul dalam dua bulan terakhir sebagai opsi di antara Ahok dan Anies.
Di sisi lain, Deddy juga mengakui bahwa elektabilitas Pramono Anung belum terlihat jelas. Namun, menurutnya, elektabilitas dalam hasil survei akan selalu bergerak dinamis. Deddy meyakini bahwa beberapa poros dalam Pilkada akan mengubah konfigurasi politik. Selain itu, ia juga percaya bahwa masih ada waktu hingga Pramono-Rano resmi ditetapkan sebagai pasangan calon.
Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno akan menghadapi pasangan Ridwan Kamil-Suswono serta Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Duet Ridwan Kamil-Suswono didukung oleh Gerindra dan 14 partai lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Sementara itu, pasangan Dharma-Kun maju melalui jalur perseorangan.