Prancis Akan Akui Palestina, Kecam Tindakan Israel di Gaza

Husni Rachma
2 Min Read

HALUAN.CO – Pemerintah Prancis semakin mempertegas sikapnya terkait konflik di Timur Tengah. Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot menyampaikan bahwa Prancis bertekad untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan mengutuk keras serangan militer Israel di Jalur Gaza serta blokade bantuan kemanusiaan yang diberlakukan.

Pernyataan Barrot itu disampaikan lewat wawancara dengan radio France Inter, sebagaimana dilansir AFP dan Al Arabiya pada Selasa (20/5/2025). Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan dukungan Prancis terhadap upaya Belanda untuk meninjau perjanjian kerja sama antara Uni Eropa dan Israel, terutama untuk melihat kemungkinan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Presiden Emmanuel Macron sebelumnya telah membuka opsi pengakuan resmi terhadap Palestina pada konferensi PBB bulan Juni.

Barrot mempertegas komitmen itu dengan mengatakan, “Kami tidak dapat meninggalkan warisan kekerasan dan kebencian kepada anak-anak Gaza. Jadi semua ini harus dihentikan, dan itulah sebabnya kami bertekad untuk mengakui negara Palestina.”

Berita Lainnya  WHO Peringatkan: Virus Polio Gaza Bisa Mengancam Dunia!

Ia menambahkan, “Dan saya secara aktif bekerja untuk hal ini, karena kami ingin berkontribusi pada solusi politik demi kepentingan Palestina, tetapi juga untuk keamanan Israel.”

Pernyataan ini datang tak lama setelah Macron, bersama PM Inggris Keir Starmer dan PM Kanada Mark Carney, mengeluarkan pernyataan gabungan yang mengecam keras agresi Israel.

Dalam pernyataan itu ditegaskan, “Kami tidak akan tinggal diam” dan ada ancaman terhadap Israel berupa “tindakan konkret lebih lanjut” jika blokade dan serangan di Gaza terus dilanjutkan.

Saat ditanya soal langkah nyata, Barrot mendesak Uni Eropa untuk menyetujui permintaan Belanda meninjau perjanjian asosiasi dengan Israel—terutama untuk mengevaluasi apakah ada pelanggaran komitmen soal HAM dalam perjanjian tersebut.

Berita Lainnya  100 Tentara Zionis Ungkap Israel Tak Akan Menang di Gaza!

Sementara itu, Israel memang telah membuka kembali sebagian akses bantuan ke Gaza sejak Maret lalu. Tapi menurut Barrot, itu belum cukup. Ia menyebut dampak dari blokade dan serangan militer Israel sangat serius.

“Tidak dapat dibela karena kekerasan membabi-buta dan pemblokiran bantuan kemanusiaan oleh pemerintah Israel telah mengubah Gaza menjadi perangkap kematian,” ungkapnya.

Barrot mengingatkan, “Ketika Anda menabur kekerasan, Anda menuai kekerasan.”

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *