Jakarta, – Pada tahun 1995, sebuah program BBC yang terkenal, ‘Tomorrow’s World’, mencoba meramal bagaimana rupa dunia 30 tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2025. Acara ini, yang kini sudah tidak lagi tayang, menampilkan salah satu ilmuwan paling terkemuka di abad ke-20, Stephen Hawking.
Dalam wawancaranya pada Selasa, 7 Januari 2025, Stephen Hawking mengungkapkan harapannya akan terjadinya perubahan besar di masa depan. Tim dari program ‘Tomorrow’s World’ sependapat dan sempat memprediksi sejumlah inovasi yang luar biasa, mulai dari operasi bedah menggunakan hologram hingga penggunaan gel busa untuk menangani sampah antariksa.
Pada tahun 1995, teknologi internet mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan. Tim ‘Tomorrow’s World’ memperkirakan bahwa perkembangan ini akan membawa tantangan di masa depan. Mereka meramalkan bahwa para pebisnis besar dan pemain industri perbankan akan menguasai internet pada tahun 2000 dan membangun jaringan internet super dengan akses yang terbatas.
Saat ini, internet tetap bersifat terbuka dan tidak ada kerusuhan yang muncul akibat pembatasan akses. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan para peretas telah menyulitkan kehidupan banyak orang. Satu hal yang tidak diprediksi oleh Tim ‘Tomorrow’s World’ adalah kemunculan para peretas yang dipekerjakan oleh negara, seperti Korea Utara. Keamanan siber kini menjadi prioritas bagi pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia. Banyak orang yang skeptis terhadap industri perbankan kini beralih mendukung mata uang kripto seperti Bitcoin.
Program ‘Tomorrow’s World’ berspekulasi bahwa penambangan antariksa akan menjadi industri yang sangat menguntungkan. Perusahaan-perusahaan diperkirakan akan menggali asteroid di dekat Bumi untuk mendapatkan logam mulia.
Meskipun penambangan antariksa belum sepenuhnya terwujud, minat terhadap eksplorasi luar angkasa terus meningkat. Beberapa perusahaan swasta dan pemerintah telah mulai merencanakan misi untuk menambang sumber daya dari asteroid.