Jakarta – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyerukan dengan lantang agar negara-negara Muslim bersatu padu. Dalam pernyataannya, Pezeshkian menyoroti bahwa perpecahan di antara negara-negara Muslim telah membuka celah bagi Israel untuk melanjutkan aksinya di Palestina dan Lebanon tanpa hambatan berarti.
Pezeshkian dengan tegas mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan Lebanon. Ia juga mengecam Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya yang dianggapnya mendukung Israel, meskipun mereka mengklaim memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia. Menurut Pezeshkian, negara-negara Barat berbicara tentang martabat manusia, namun pada saat yang sama mendukung rezim yang ia sebut sebagai kriminal.
Presiden Iran ini juga mengkritik negara-negara Barat karena memberikan “janji-janji kosong”. Ia menyoroti bahwa Barat meminta Iran untuk menahan diri dalam menanggapi pembunuhan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, oleh Israel di Teheran pada bulan Juli lalu. Sebagai imbalannya, Barat menjanjikan gencatan senjata dan penghentian genosida Israel di Gaza, yang menurut Pezeshkian tidak pernah terwujud.
Pada Selasa (1/10), Iran melancarkan serangan rudal ke fasilitas militer dan intelijen Israel sebagai bentuk operasi balasan. Serangan ini memicu sirene di beberapa wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel. Suar dan rudal terlihat menghiasi langit Tel Aviv, dengan ledakan yang dilaporkan terjadi di berbagai wilayah lainnya. Operasi ini dilakukan sebagai respons atas pembunuhan beberapa tokoh penting, termasuk Haniyeh, Hassan Nasrallah dari Hizbullah, dan Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Khaled Meshaal, mantan kepala Hamas dan pemimpin kantor diaspora kelompok tersebut saat ini, turut menghadiri pertemuan dengan Pezeshkian. Dalam kesempatan tersebut, Meshaal memuji operasi militer Iran, menyebutnya sebagai pencapaian signifikan yang menghidupkan kembali kemampuan pencegahan front perlawanan. Ia menambahkan bahwa darah para pemimpin perlawanan akan mengarah pada kemenangan akhir bagi rakyat Palestina dan menekankan bahwa upaya terkoordinasi pada akhirnya akan mengakhiri agresi Israel di Gaza.