HALUAN.CO – Lee Jae Myung, Presiden Korea Selatan yang baru, memperingatkan bahwa Korea Utara berpotensi memproduksi antara 10 hingga 20 senjata nuklir per tahun.
Pernyataan tersebut diungkapkan Lee pada Senin (25/8/2025) saat memberikan pidato di Pusat Studi Strategis dan Internasional, sembari menyoroti perlunya menurunkan tensi di kawasan Semenanjung Korea.
Berdasarkan informasi dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Korea Utara telah memiliki sekitar 50 hulu ledak nuklir dan juga cadangan bahan baku yang memungkinkan mereka membuat 40 hulu ledak tambahan.
“ICBM yang mampu mencapai Amerika Serikat hampir sepenuhnya dikembangkan, dan mereka terus membangun kapasitas untuk memproduksi sekitar 10 hingga 20 bom nuklir per tahun,” ujar Lee, sebagaimana dikutip AFP, Selasa (26/8/2025).
Lee menyatakan bahwa berbagai kebijakan pembatasan dan sanksi yang diterapkan sebelumnya belum berhasil mencegah kemajuan program nuklir Korea Utara.
“Kami telah melakukan upaya untuk menghalangi Korea Utara dan menerapkan sanksi, tetapi hasilnya Korea Utara terus mengembangkan program nuklirnya,” jelasnya, mengacu pada strategi pemerintahan sebelumnya.
Ia juga mencatat bahwa dalam kurun tiga hingga empat tahun terakhir, jumlah senjata nuklir Korea Utara terus bertambah.
Meski tetap menegaskan posisi pertahanan Korea Selatan melalui kekuatan militer konvensional, Lee juga mendorong penerapan pendekatan damai untuk menurunkan ketegangan.
Salah satu langkah konkret yang ia usulkan adalah menghentikan siaran propaganda anti-Korea Utara melalui pengeras suara di perbatasan militer.
Pernyataan ini muncul setelah Lee mengadakan percakapan dengan Presiden AS, Donald Trump, yang sebelumnya menyampaikan harapannya untuk bisa kembali berdialog dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.