/

Presiden Korsel Minta Maaf, Tapi Tetap Bertahan: Ada Apa di Baliknya?

1 min read

Seoul – Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, baru-baru ini mengemukakan pidato perdananya setelah langkah mengejutkan menetapkan darurat militer yang mengguncang rakyat dan dunia internasional. Dalam pidatonya, Yoon menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Korea Selatan atas keputusan tersebut, namun ia tidak menyatakan pengunduran dirinya.

Pada Selasa malam (3/12), Yoon mengejutkan banyak pihak dengan menetapkan darurat militer, yang merupakan yang pertama sejak tahun 1980-an. Langkah ini menangguhkan pemerintahan sipil dan sempat melibatkan pengerahan pasukan militer ke gedung parlemen.

Mayoritas anggota parlemen Korea Selatan, yang didominasi oleh oposisi, berhasil mengadakan voting untuk menolak darurat militer tersebut dan mendesak Yoon untuk mencabutnya. Hanya dalam waktu enam jam, darurat militer tersebut dicabut oleh Yoon pada Rabu dini hari (4/12).

Berita Lainnya  Bertemu PDM Sijunjung, Vasko Ruseimy Ajak Pemuda Muhammadiyah Tingkatkan Kreativitas di Era Digital

Pidato Yoon disampaikan beberapa jam sebelum parlemen mengadakan voting untuk mosi pemakzulan dirinya yang dijadwalkan pada Sabtu malam (7/12). Selain menghadapi ancaman pemakzulan, Yoon juga mendapat banyak kritik dan seruan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Gelombang unjuk rasa terus berlangsung selama beberapa hari terakhir, dengan para demonstran menuntut agar Yoon segera mundur dari jabatannya. Bahkan, Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang merupakan partai berkuasa dan menaungi Yoon, juga menyerukan agar ia meninggalkan jabatannya.

Meskipun telah meminta maaf, Yoon tetap tidak mengundurkan diri. Dalam pidatonya, ia menyatakan akan membiarkan partainya memutuskan nasibnya ke depan. Yoon terpilih sebagai Presiden Korea Selatan sejak Mei 2022 untuk masa jabatan lima tahun.

Berita Lainnya  Sambut Lebaran 2023, Setjen DPD RI Pastikan Tetap Jalankan Tugas Pokok dan Fungsinya

Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang menaungi Yoon saat ini berkuasa di Korea Selatan, namun diketahui terpecah terkait upaya pemakzulan. Beberapa anggota parlemen dari PPP menegaskan akan berpegang pada posisi resmi dengan menolak pemakzulan.

Namun, Ketua PPP, Han Dong Hoon, dalam pernyataannya kepada wartawan, menyatakan bahwa Yoon harus mundur atau Seoul akan menghadapi risiko kekacauan politik yang lebih besar.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ