Jakarta – Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara kedua terbesar penghasil kelapa di dunia. Menurut Presiden, potensi ini harus dimanfaatkan untuk mendukung ekonomi hijau di masa depan.
Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa ada dua provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam menghasilkan kelapa, yaitu Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Riau. Kedua provinsi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan produksi kelapa nasional.
Presiden menyoroti dua aspek penting terkait peluang dan potensi komoditas kelapa, yaitu peningkatan produksi dan hilirisasi industri. Menurutnya, peningkatan produksi kelapa harus diiringi dengan pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah produk kelapa.
Presiden Joko Widodo juga menekankan bahwa pemeliharaan pascapanen masih sangat minim. Padahal, setelah penanaman, harus ada pemeliharaan lebih lanjut untuk memastikan kualitas dan kuantitas produksi kelapa tetap terjaga.
Selain itu, metode panen juga tidak boleh diabaikan. Presiden menegaskan bahwa keterampilan pemetik kelapa sangat penting dan tidak boleh dipandang sebelah mata. Keterampilan ini akan menentukan efisiensi dan efektivitas dalam proses panen kelapa.
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya peran Cocotech bagi Indonesia. Cocotech diharapkan dapat memperkenalkan potensi besar kelapa Indonesia ke dunia internasional. Selain itu, Cocotech juga diharapkan dapat memperluas jejaring dan mencari peluang-peluang baru untuk pengembangan industri kelapa di Indonesia.