Chicago – Aksi demonstrasi besar-besaran mendukung hak-hak Palestina berlangsung pada Minggu (18/8) di pusat kota Chicago, Amerika Serikat (AS), menjelang dimulainya Konvensi Nasional Demokrat (DNC). Koresponden Sputnik melaporkan langsung dari lokasi unjuk rasa.
Dalam konvensi partai Demokrat tersebut, Wakil Presiden Kamala Harris dijadwalkan akan diresmikan sebagai kandidat untuk posisi kepala negara AS. Acara ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk para demonstran yang ingin menyuarakan dukungan mereka terhadap Palestina.
Para demonstran berbaris dalam formasi terorganisir di salah satu jalan utama kota, Michigan Avenue, di bawah pengawasan ketat serta pengawalan petugas penegak hukum. Seorang juru bicara layanan keselamatan publik kota mengatakan kepada Sputnik bahwa sekitar 600 orang berpartisipasi dalam aksi tersebut. Polisi tidak mencoba menghalangi arak-arakan, dan tidak ada pelanggaran hukum atau provokasi yang tercatat selama unjuk rasa.
Sebagian besar peserta adalah aktivis pro-Palestina, banyak di antaranya meneriakkan slogan-slogan yang mengutuk operasi militer Israel yang brutal di Jalur Gaza. Beberapa demonstran membawa poster yang menyerukan diakhirinya krisis kemanusiaan di Palestina, mengecam tindakan Israel di tingkat internasional, dan menuntut penghentian pasokan dana serta senjata ke rezim Zionis tersebut. Beberapa peserta juga membawa beberapa foto yang menunjukkan anak-anak Palestina yang tewas akibat serangan operasi militer Israel.
Menjelang Konvensi Nasional Demokrat yang dimulai di Chicago, lembaga penegak hukum telah meningkatkan langkah-langkah keamanan, antara lain dengan mendatangkan pasukan tambahan dari bagian lain Illinois dan luar daerah. Secara total, lebih dari 50.000 tamu diperkirakan akan tiba di lokasi konvensi pekan depan, termasuk delegasi, pejabat federal, dan jurnalis dari seluruh dunia.
Para anggota parlemen telah diperingatkan untuk menghindari kontak dengan para pengunjuk rasa dan menghindari mengunjungi sejumlah area tertentu di kota tersebut, di mana kemungkinan besar kerusuhan baru dapat terjadi.
Jurnalis juga membuat persamaan antara konvensi ini dengan peristiwa tahun 1968, ketika Chicago juga menjadi tuan rumah Konvensi Demokrat, di mana pihak kepolisian saat itu dengan brutal menindak pemrotes Perang Vietnam. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya konvensi.